'Omong Kosong' dalam Kisah Konflik Mesut Ozil dan Toni Kroos
Seperti kita ketahui bersama, Mesut Ozil kini tak lagi bermain untuk Timnas Jerman. Padahal, dirinya begitu berjasa untuk tim Der Panzer.
Pemain 32 tahun ini tercatat mengoleksi 92 caps dengan kontribusi 23 gol dan 40 assist. Ia masuk tiga besar pemain Jerman dengan assist terbanyak untuk timnas.
Namun apa daya, sejak debutnya pada 2009, ia akhirnya harus 'pensiun dini' dengan tim Jerman pada 2018. Penyebabnya ada beberapa faktor.
Pertama, penampilan buruk Jerman pada Piala Dunia 2018. Sang juara bertahan harus tersingkir di babak grup dan kalah dari Korea Selatan di laga terakhir.
Ozil pun jadi kambing hitam, apalagi sebelum Piala Dunia, Ozil berpose dengan Presiden Turki, Recep Taytip Erdogan. Ozil yang memiliki garis keturunan Turki menyebut Recep sebagai presidennya.
Padahal, kondisi politik antara Turki dan Jerman tengah memanas selelah kasus penahanan jurnalis berdarah Turki-Jerman, Deniz Yucel.
Alhasil, Ozil pun terus dipojoki selepas tersingkirnya Timnas Jerman. Juru bicara kanselir Jerman dan ketua PSSI-nya Jerman kala itu menegaskan bahwa foto Ozil tersebut sangat tak layak.
Ozil juga diserang oleh orang-orang Jerman. Akhirnya, melalui surat perpisahan terbuka, mantan pemain Real Madrid ini memutuskan mundur dari Timnas Jerman.
Ternyata, mundurnya Ozil menyisakan friksi. Mantan rekannya di timnas, Toni Kroos menyanggah anggapan Ozil yang merasa telah terjadi serangan rasial dari DFB. Kroos menyebut perkataan Ozil sebagai 'omong kosong'.
"Beberapa bagian dari pernyataan Ozil yang sudah ditulis dengan baik itu, sayangnya, tertutup oleh omong kosong. Saya rasa, dia tahu betul kalau di timnas dan DFB sendiri tidak ada yang namanya serangan rasis,” ujar Kroos.
Ucapan Toni Kroos ini menjadi sorotan media kala itu. Semenjak itu, Mesut Ozil semakin terasingkan dari negara tempat kelahirannya tersebut. Dan kini, dua tahun kemudian, Kroos kembali melontarkan kaata 'omong kosongnya' untuk Aubameyang yang secara tak langsung direspons oleh Ozil.