FOOTBALL265.COM - Petaka menghampiri Barcelona yang kemungkinan besar bakal ditinggal Lionel Messi sembari lakoni LaLiga Spanyol 2020-2021. Segera pindah ke Manchester City, sang bintang ajukan dua syarat mutlak wajib terpenuhi.
Setelah 20 tahun berkarier di Camp Nou, sang kapten nampak sudah mulai gerah dengan berbagai masalah yang datang silih berganti. Alami satu musim 'neraka' beberapa waktu lalu, cukup masuk akal jika ia yakin akan keputusannya tinggalkan El Barca.
Bayangkan saja, untuk pertama kalinya Catalan alami kejadian memalukan beruntun mulai dari gagal pertahankan LaLiga Spanyol hingga dipermalukan 2-8 saat melawan Bayern Munchen di Liga Champions. Seolah belum cukup, masalah internal juga menyertai mereka.
Ya, mulai dari bobroknya pemerintahan Josep Maria Bartomeu, kinerja riskan pelatih Ronald Koeman, dan kepergian rekan setimnya kian buat La Pulga habis kesabaran. Hasratnya untuk pindah harus tertahan ketika klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun) muncul.
Terpaksa jalani satu musim tanpa ada minat perpanjangan kontrak bareng Barcelona pun buat Messi tak sabar lagi gabung Manchester City. Melansir laman Sportsmole, ia pun langsung menutut tim barunya dua syarat yakni pertahankan Pep Guardiola dan Sergio Aguero.
Mengapa demikian? Guardiola menjadi satu-satunya pelatih yang bisa memunculkan potensi maksimal dari pemain asal Argentina itu. Sebagai buktinya, kerjasama antara keduanya berbuah manis ketika Blaugrana meraih treble winners.
Tak cuma lewat prestasi, kemampuan dari pemain berusia 33 tahun itu jauh menjadi berkembang ketika Guardiola memasangkannya sebagai False 9. Torehan 211 gol dan 91 assists dalam 219 laga pun berhasil membuktikan betapa dahsyat hubungan keduanya.
Lalu syarat tak kalah penting ialah pertahankan Aguero yang notebene rekan setimnasnya. Cukup masuk akal mengingat dua striker ini mampu buat kombinasi berbahaya yang siap menggebrak liga domestik maupun pentas Eropa.
Terlepas dari pengajuan dua syarat ke Manchester City tersebut, gelagat kepindahan Lionel Messi sudah terasa. Tak cuma lewat minimnya kontribusi di lapangan, melainkan juga sikapnya yang tanpa kasihan biarkan Barcelona bangkrut mendekati paruh kedua LaLiga Spanyol.