FOOTBALL265.COM - Fakta menarik Timnas San Marino yang baru mencetak sejarah, ternyata market value salah satu negara di Eropa ini tak lebih mahal dari tim Liga 1 2020, Persik Kediri.
San Marino sendiri memang baru saja menorehkan catatan baru dalam sejarah sepak bola mereka. Pasalnya, negara yang memiliki luas 61,2 km² tersebut tak terkalahkan dalam dua laga secara beruntun.
Tepatnya, kala San Marino meraih dua hasil imbang beruntun ketika berjumpa Liechtenstein dan Gibraltar pada babak penyisihan grup UEFA Nations League D.
Sejak berdiri pada tahun 1931 silam, Timnas San Marino sudah bertanding sebanyak 150 kali, dan sayangnya telah menelan kekalahan 147 kali di semua ajang.
Dengan rapor buruk tersebut, tak heran jika para punggawa San Marino merasa bahagia lantaran sukses membawa negaranya tak terkalahkan dalam dua laga beruntun di kompetisi resmi FIFA.
Bahkan salah satu pemain San Marino, Dante Rossi sampai menangis haru ketika diwawancarai setelah menahan imbang Gibraltar.
"Bagi saya ini benar-benar mimpi. Saya tak bisa berkata-kata lagi,” ucap pemain 33 tahun tersebut dinukil dari RTV San Marino.
Selain jadi negara yang jarang mendapat kemenangan, terdapat satu fakta menarik lain dari San Marino yakni harga pasar atau market value keseluruhan Timnas mereka yang ternyata sangat murah.
Melansir dari laman transfermarkt, diketahui bahwa skuad Franco Varrella ini cuma memiliki market value sebesar 775 ribu euro atau setara dengan Rp 12 miliar lebih.
Dari data tersebut, Filippo Berardi jadi pemain dengan harga termahal, yakni mencapai 225 ribu euro atau setara dengan Rp3 miliar lebih.
Menariknya, harga keseluruhan Timnas San Marino ternyata tidak lebih mahal dari salah satu klub peserta Liga 1 2020, Persik Kediri.
Melansir dari laman serupa, disebutkan bahwa tim promosi tersebut mempunyai market value sebesar 875 ribu euro untuk gelaran musim 2020 ini.
Angka tersebut bahkan bisa lebih tinggi, jika beberapa pemain asing Persik Kediri seperti Nikola Asceric dan Patrik Bordon tidak memutuskan hengkang di tengah pandemi tahun ini.
Rendahnya market value Timnas San Marino sendiri sejatinya cukup masuk akal, lantaran beberapa punggawa mereka bukan berstatus pemain profesional.
Seperti Matteo Vitaioli, penyerang berusia 31 tahun tersebut memiliki profesi lain sebagai pekerja pabrik. Sementara Michele Cervellini, adalah pemain berposisi gelandang yang bekerja sebagai pengacara.
Penulis: Subhan Wirawan