Liga Inggris

Frank Lampard Larang Istri Gelar Pesta Bila Chelsea Kalah, Minder?

Kamis, 19 November 2020 13:38 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Darren Walsh/Chelsea FC via Getty Images
Frank Lampard. Copyright: © Darren Walsh/Chelsea FC via Getty Images
Frank Lampard.

FOOTBALL265.COM – Pelatih Chelsea, Frank Lampard, melarang istrinya, Christine, untuk mengadakan makan malam dan pesta setelah pertandingan karena ini akan sangat memalukan jika timnya kalah.

Melatih salah satu klub terbesar di Liga Inggris, yakni Chelsea, memberi beban tersendiri di pundak Frank Lampard. Pasalnya, pelatih 42 tahun itu sudah menggelontorkan 217 juta atau Rp4,05 trilun untuk membeli pemain yang harus dia wujudkan dalam sebuah trofi dan gelar di akhir musim.

Hal ini pun rupanya berdampak pada aktivitas sosial dirinya dan keluarganya. Sampai-sampai dia merasa takut akan merusak nama baik keluarganya bila dia gagal mengawal The Blues memetik kemenangan di pertandingan.

Inilah yang kemudian membuat mantan pencetak gol terbanyak sepanjang masa Chelsea, dengan 211 gol, itu tidak memperbolehkan istrinya sering-sering menggelar pesta di rumah, terutama setelah pertandingan klubnya.

“Kami tidak diizinkan mengadakan makan malam atau acara kumpul-kumpul apa pun setelah pertandingan untuk mengantisipasi hal terburuk, karena jika kami kalah, saya akan jadi mimpi buruk,” ujar Lampard dilansir dari Sun Sport.

“Saat menjalani satu tahun di media, di mana saya merasakan ada penurunan dari tekanan saat saya bermain dan tekanan yang saya alami sekarang. Seperti yang dikontarkan Christine, saya adalah Frank Lampard yang jauh lebih baik, lebih mudah dan lebih santai,” lanjutnya.

Lebih lanjut, pelatih berkebangsaan Inggris itu juga mengungkapkan betapa sulitnya menjadi seorang pelatih, bahkan lebih sulit daripada ketika dia masih jadi seorang pesepak bola.

"Kehidupan seorang pemain adalah gelembung keegoisan sampai taraf tertentu. Fakta dan realita yang saya sadari sekarang ini jauh lebih sulit daripada bermain dalam hal konsumsinya," ungkap Lampard.

"Kehidupan seorang manajer adalah 25 orang dalam skuad, staf dalam pembentukannya, masalah-masalah dengan departemen-departemen yang berbeda. Ini sangat jauh dari sepak bola."

"Seorang manajer mendapat 50 masalah sehari. Ini jauh lebih melelahkan, tapi saya sangat menyukainya dan tidak bisa hidup tanpa hal tersebut." tutup Lampard. 

Lampard merasakan pengalaman pertamanya bersama Derby County pada tahun 2018. Ia membawa The Rams finis di peringkat keenam di Championship di musim pertamanya di Pride Park. 

Kemudian pada musim panas 2019, dia kembali ke Chelsea  sebagai manajer dengan kontrak tiga tahun. Pencapaian pertama di musim debutnya adalah membantu Chelsea finish di peringkat keempat Liga Inggris 2019-2020.

Chelsea akan kembalu melanjutkan turnamen Liga Inggris 2020-2021 dengan menghadapi Newcastle United pada hari Sabtu (21/11/20) malam hari WIB.