FOOTBALL265.COM - Klub Manchester City tengah mengawali musim 2020-2021 dengan sulit, faktor apa yang menyebabkan tim papan atas Liga Inggris itu terpuruk?
Kejutan demi kejutan terjadi terjadi di ajang Liga Inggris 2020-2021. Mulai dari Everton di awal musim, sampai Southampton yang sempat ada di puncak klasemen.
Namun, tak ada yang lebih mengherankan dari jatuhnya performa Manchester City di awal musim ini. Sampai pekan keenam, mereka masih di posisi kesepuluh dengan koleksi 11 angka hasil tiga kali menang, dua imbang, dan sekali kalah.
Memang terlalu dini jika menilai City gagal musim ini. Namun dari enam laga sejauh ini, dapat dinilai bahwa ada yang salah dari klub asuhan Pep Guardiola ini.
Manchester City yang biasa dikenal sebagai tim yang ganas di lini depan mendadak seret dalam urusan mencetak gol. The Citizens baru mencatatkan sembilan gol.
Manchester City sebetulnya mengawali musim dengan baik di mana mereka sanggup menggilas Wolverhampton Wanderers dengan skor 1-3 di markas lawan.
Namun pekan berikutnya mereka seperti hancur lebur saat ditumbangkan oleh Leicester City 2-5 dalam salah satu laga paling mengejutkan musim ini. Setelah itu, dalam empat laga beruntun, City hanya mampu mencetak satu gol.
Apa yang membuat mereka seperti ini? Berikut kami rangkum tiga faktor yang menyebabkan Manchester City kesulitan musim ini.
Badai Cedera
Performa kurang maksimal yang ditunjukkan oleh Manchester City musim ini tentu ada penyebabnya. Usut punya usut, ternyata badai cedera menjadi isu terbesar di Etihad Stadium awal musim ini.
Pelatih Pep Guardiola harus memimpin armadanya dengan kondisi krisis pemain pada posisi striker. Bomber top milik mereka, Sergio Aguero, baru saja sembuh pada pertengahan Oktober usai menderita cedera lutut pada Juni silam.
Aguero pun belum bisa sepenuhnya tampil di puncak performa. Ia turun di dua laga dengan tanpa mencetak gol. Satu-satunya gol yang dicetak Aguero sejauh ini di musim 2020-2021 adalah pada Liga Champions.
Sialnya, penyerang andalan lain yang diharapkan menjadi penopang Sergio Aguero, yakni Gabriel Jesus, juga mengalami cedera pada bulan September lalu.
Maka bisa dibayangkan betapa kalang kabutnya Manchester City. Bahkan, Pep sampai memasang pemain akademi mereka, Liam Delap, pada laga Piala Liga menghadapi Bournemouth.
Sebetulnya Manchester City masih memiliki opsi-opsi bagus di lini depan seperti sebut saja Riyad Mahhrez, Raheem Sterling, dan Ferran Torres.
Namun, mengandalkan mereka saja tidak cukup bagi tim seperti City. Apalagi, performa Riyad Mahrez belakangan juga menurun.
Selain itu, memaksa pemain-pemain tersisa bermain bukan di posisinya juga tak akan memberikan hasil maksimal. Maka tak heran performa Man City mandek di awal musim.