In-depth

Koneksi Ajax-Italia: dari Ruud Krol, Van Basten, sampai Ibrahimovic (Part 2)

Jumat, 20 November 2020 11:10 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Marco Luzzani/Getty Images
Selebrasi gol Zlatan Ibrahimovic dalam lanjutan Liga Italia AC Milan vs AS Roma. Copyright: © Marco Luzzani/Getty Images
Selebrasi gol Zlatan Ibrahimovic dalam lanjutan Liga Italia AC Milan vs AS Roma.
Fenomena Ibrahimovic

Ibrahimovic dibeli Ajax Amsterdam dari Malmo FF saat usianya 20 tahun. Di klub Ajax yang dilatih Ronald Koeman itu, ia mencetak 48 gol dan 15 assist dari 110 penampilan. Catatan tersebut membuat Juventus tertarik untuk meminangnya. 

Ibrahimovic resmi bergabung dengan Juventus pada 2004 dan menjadi salah satu penyerang berbahaya di Italia saat itu. Di Juventus, total ia mencetak 26 gol dan 14 assist dari 92 laga.

Setelah Juventus terdegradasi karena Calciopoli, ia hengkang ke klub rival, Inter Milan. Di Inter, ia membuat 66 gol dan 29 assist dari 177 laga. 

Dan setelah sempat berpetualang ke PSG serta Barcelona, Zlatan Ibrahimovic kembali ke Italia untuk membela tim raksasa lainnya, AC Milan. Bersama AC Milan, Ibra bermain dalam dua era, yakni tahun 2010-2012 dan 2020-sekarang. 

Catatannya di Milan lebih baik ketimbang di Juve atau pun Inter MIlan. Ia sejauh ini sudah menyumbang 76 gol dan 31 assist untuk I Rossoneri pada usianya yang sudah 39 tahun. 

Beruntunglah Milan berjodoh dengan striker senior alumni Ajax seperti Ibra. Sebab, sebelumnya Milan pernah kecewa dengan striker senior Belanda alumni Ajax lainnya, Klaas-Jan Huntelaar. 

Ajax Amsterdam 'angkatan 2018-2019'

Sama seperti musim 1995, klub Ajax Amsterdam baru-baru ini membuat kejutan di Liga Champions musim 2018-2019. Pada musim tersebut, klub yang mayoritas diisi pemain muda ini mampu tembus semifinal Liga Champions. 

Tim yang dimotori oleh nama-nama seperti Frenkie De Jong, Matthijs de Ligt, Hakim Ziyech, Donny van de Beek, dan lainnya ini tampil impresif di Eropa dengan menyingkirkan klub kuat seperti Juventus. 

Sayang, berbeda dengan musim 1995 di mana mereka juara usai mengalahkan Milan di final, Ajax harus kalah dari Tottenham lewat gol-gol menit akhir lawan. 

Meski begitu, Ajax angkatan musim 2018-2019 menjadi fenomena layaknya musim 1994-1995 yang lalu. Satu persatu pemain mereka dipreteli dan dibeli klub-klub Eropa, termasuk dari Italia. 

Sebut saja Matthijs de Ligt yang ke Juventus, Frenkie De Jong ke Barcelona, Hakim Ziyech ke Chelsea, dan teranyar Donny van de Beek yang dibeli Manchester United. 

Ajax Amsterdam untuk sekali lagi membuktikan bahwa, mereka sanggup terus menghadirkan pemain-pemain apik. Tak cuma menjadi pilihan di klub-klub Liga Italia, para pemain Ajax juga jadi incaran klub raksasa Eropa.