In-depth

Dulunya Striker, Caoimhin Kelleher kok Bisa Jadi Kiper Liverpool?

Jumat, 4 Desember 2020 12:25 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Jon Super/PA Images via Getty Images
Aksi Caoimhin Kelleher di laga Liverpool vs Ajax Amsterdam, Rabu (02/12/20). Copyright: © Jon Super/PA Images via Getty Images
Aksi Caoimhin Kelleher di laga Liverpool vs Ajax Amsterdam, Rabu (02/12/20).
Awal Kisah Caoimhin Kelleher Jadi Kiper

Eddie Harrington mendapat telepon dari ayah Caoimhin Kelleher, Ray, yang mengusulkan agar putranya menjadi kiper pengganti. Hal tersebut jelas membuat sang manajer mengernyitkan dahi.

“Kami tentu berpikir, mengapa harus memasang salah satu pemain outfield terbaik kami di depan gawang? Dia itu mencetak dua puluh sampai tiga puluh gol semusim,” kata Harrington, seperti diwartakan laman Echo Live Ireland.

Namun Harrington pada akhirnya berusaha mempertimbangkan opsi ‘nyeleneh’ tersebut dengan staf pelatih yang lain. Mereka pun bertanya-tanya apakah tim sanggup bertahan tanpa salah satu pemain outfield terbaiknya.

Caoimhin Kelleher sejatinya tidak asing dengan posisi kiper lantaran ia sudah pernah merasakan seperti apa latihannya. Hanya saja, Harrington tidak pernah menyangka pemainnya itu akan ‘berjodoh’ dengan gawang seperti ini.

“Kami tidak pernah menganggapnya serius, lebih soal bersenang-senang. Dia sangat menyukainya tapi kami tidak memaksanya lantaran saat itu kami sudah punya kiper,” katanya lagi.

Ayah Kelleher terus membujuk Harrington dan Ringmahon Rangers agar anaknya bisa bermain sebagai kiper, toh situasi klub juga sedang terpojok dan terdesak. Tidak punya pilihan lain, keputusan pun akhirnya diambil.

Debut pertama Kelleher sebagai kiper tidak semulus yang dibayangkan. Ia bahkan cukup kewalahan dan Ringmahon Rangers kalah tipis dengan skor 0-1 dari Springfield Rambles.

Walaupun begitu, menjadi kiper adalah passion Kelleher. Ia sudah tidak lagi memikirkan tugasnya yang lama sebagai pemain nomor sembilan yang mencetak banyak gol - fokusnya benar-benar telah berubah.

Salah satu skill yang dipuji Harrington dari Kelleher adalah pergerakan kakinya yang luar biasa. Akan tetapi, setelah jadi kiper ia harus pintar-pintar menjaga gawangnya dengan baik lantaran tugas dan kewajibannya sudah berbeda.

Banting setir jadi kiper, bukan berarti ilmu serta pengalaman yang didapat pemain kelahiran Cork ini sebagai striker musnah begitu saja. Ia masih menggunakan instingnya untuk membaca pergerakan pemain depan lawan.

“Dia pernah berkata kepada kami bahwa dia bisa membaca striker karena dia dulu juga jago dalam mencetak angka, sampai-sampai ia bisa tahu ke mana (para striker) akan menembak,” jelas Harrington.

Menuju Liverpool

© Marc Atkins/Getty Images
Tiga kiper Liverpool, Simon Mignolet (kiri), Alisson Becker, dan Caoimhin Kelleher Copyright: Marc Atkins/Getty ImagesCaoimhin Kelleher (kanan) bersama Simon Mignolet dan Alisson Becker.

Setelah menghabiskan masa remajanya bersama Ringmahon Rangers, Caoimhin Kelleher melanjutkan karier kipernya bersama raksasa Liga Inggris, Liverpool, pada musim panas 2015.

Ia mendapat kesempatan tampil di tim senior untuk tiga laga persahabatan The Reds jelang awal musim 2018-2019, sampai akhirnya meraih gelar Liga Champions sebagai kiper cadangan yang tidak diturunkan.

Ketika mendapat kalungan medali tanpa bermain, Kelleher mungkin tidak pernah menyangka kesempatan debutnya di kompetisi tertinggi Eropa tersebut akan segera datang.

Mencetak clean sheet saat lawan Ajax Amsterdam, Kelleher turut berpartisipasi mengantarkan Liverpool ke fase knockout Liga Champions musim ini. Lalu, bagaimana kelanjutan karier mantan striker yang banting setir jadi kiper ini?

Seperti apakah persaingan dirinya dengan Adrian ke depannya? Tentu banyak penggemar Liverpool yang merasa penasaran.