FOOTBALL265.COM - Tepat 4 Desember 1991, merupakan momen bersejarah bagi Timnas Indonesia karena itu adalah terakhir kalinya kita bisa berpesta di negeri orang.
Momen itu adalah ketika Timnas Indonesia berhasil mengambil medali emas SEA Games 1991. Suatu pencapaian yang bahkan belum bisa diulangi lagi oleh generasi berikutnya hingga sekarang.
Kian heroik karena Timnas Indonesia memenangi SEA Games 1991 (kala itu bukan tim U-23 yang bertanding) di negeri orang, tepatnya Filipina. Momen bersejarah itu terjadi tepat hari ini 29 tahun yang lalu.
Diwarnai ketegangan yang melanda semua raut wajah skuad Timnas Indonesia, mereka tetap berusaha tegar memasuki Rizal Memorial Stadium untuk menantang Thailand. Sebagai informasi, Thailand adalah favorit juara pada saat itu.
Nyaris semua media luar dan dalam negeri menjagokan Thailand untuk menjadi juara SEA Games 1991. Wajar saja, Timnas Indonesia saat itu memang seperti meninggalkan warisan pelatih legendarisnya, Wiel Coever untuk bermain cantik.
Di bawah arahan pelatih Anatoli Polosin, Timnas Indonesia lebih mengandalkan ketahanan fisik. Namun jadinya, Skuad Timnas Indonesia di SEA Games 1991 yang diperkuat Rochy Putiray dan kawan-kawan ibarat barisan tentara bermental baja di medan perang.
Dengan segala determinasi dan semangat patriotisme tinggi yang ditanamkan Polosin, Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Thailand hingga 2 jam jalannya laga. Pertandingan pun memasuki drama adu penalti.
Sempat tertinggal di awal adu penalti akibat kegagalan Maman Suryaman menuntaskan tugasnya, pada akhirnya mental bajalah yang membawa Timnas Indonesia berbalik unggul hingga menang. Timnas Indonesia pun menang adu penalti dengan skor 4-3.
Sontak kegembiraan tampak terpancar jelas dari skuad Timnas Indonesia saat itu. Tangisan haru pun tak bisa ditahan lagi oleh tentara-tentara kesayangan kita yang kisahnya masih melegenda hingga generasi saat ini.
Satu ucapan terima kasih tentu wajib dihaturkan kepada pelatih Anatoli Polosin yang dengan jeli mampu mengidentifikasi kelemahan dan sanggup menutupinya. Padahal saat adu penalti, ada cerita unik soal ketakutan Anatoli Polosin di SEA Games 1991.