Karier Christian Eriksen di Inter Milan yang Mungkin Segera Tamat
Dilansir Sempre Inter, Nerazzurri kini menjajaki peluang untuk menukar Christian Eriksen dengan gelandang AS Roma, Jordan Veretout.
Sebelum Giallorossi, Inter Milan juga sempat berencana membarter Eriksen ke Manchester United untuk ditukar dengan Fred, serta ke PSG untuk dibarter dengan Leandro Paredes.
Keraguan terhadap masa depan Eriksen di Inter Milan pun semakin diperkuat dengan keputusan Antonio Conte di Liga Champions. Ia meletakkan pemainnya tersebut di bangku cadangan saat melawan Shakhtar Donetsk.
Pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 0-0 dan Nerazzurri pun gagal melaju ke fase 16 besar. Mereka terjebak di dasar klasemen Grup B lantaran hanya meraih enam poin dari enam laga.
Berbicara soal keputusan Conte terhadap Eriksen, CEO Inter Milan, Beppe Marotta, pun angkat bicara. Enggan berkomentar banyak, ia menegaskan bahwa keputusan pelatih adalah hal yang tidak bisa diganggu gugat.
“Tim itu penting. Pemain itu berfungsi apabila pelatih bersedia menggunakan mereka demi klub. Eriksen adalah seorang profesional tapi keputusan Conte jelas mutlak,” kata Marotta seperti dikutip dari Sempre Inter.
Tentu Christian Eriksen masih ingin bermain lama untuk Inter Milan, karena memang masa-masanya bersama klub Italia tersebut terhitung baru sebentar.
Maka dari itu, rasanya ironis ketika mendengar namanya mencuat di pemberitaan bursa transfer Januari. Ia bahkan jadi guyonan para penggemar sepak bola dan tidak jarang jadi bahan meme yang menyindir nasibnya di Inter Milan.
Pasalnya, publik saat ini sudah punya penilaian tersendiri soal Eriksen, yakni pemain yang tidak berguna di skuat Antonio Conte.
Ia akan selalu diingat sebagai pemain yang kariernya meredup di Inter Milan, mendapat perlakuan memalukan karena bermain hanya satu menit, hingga tidak mendapat kesempatan menyentuh bola.
Lalu apa yang akan terjadi pada Eriksen? Kini tinggal menunggu waktu saja sampai Conte memberinya kepercayaan penuh. Jika tidak, hengkang bisa jadi jalan keluarnya, atau memilih tetap jadi besi berkarat di Inter Milan.