From Hero to Zero, Mikel Arteta Bawa Arsenal dari Juara Piala FA Hingga Calon Degradasi

Harus diakui Arteta mengakhiri musim lalu Bersama Arsenal dengan pola permainan lebih bertahan. Oleh karena itu ugly win pun sering didapatkan oleh Arsenal dengan formasi 3 bek andalan Arteta.
Tapi musim ini, Arteta mencoba mengubahnya dengan ingin bermain lebih menyerang dan formasi 4 bek lagi. Oleh karena itu, Arteta meminta manajemen untuk mendatangkan Thomas Partey dan Houssem Aouar.
Partey dianggap memiliki ciri permainan sama tangguhnya dengan Patrick Vieira, sedangkan Aouar diharapkan dapat menjadi playmaker dalam skema permainan Arteta. Sayang manajemen hanya bisa memberikan Arteta seorang Partey saja.
Sebenarnya Arteta tak perlu mendatangkan Aouar karena sudah punya Mesut Ozil, salah satu playmaker terbaik di dunia. Namun permasalahan internal Ozil dengan Arsenal membuat Arteta pun tak memasukannya dalam skuat utama di Liga Inggris maupun Liga Europa.
Tanpa memiliki seorang playmaker, membuat Arsenal bagaikan macan ompong, itu terlihat dari produktifitas gol tim. Bayangkan saja, hingga pekan kedua belas, Arsenal baru bisa cetak 10 gol saja, hanya lebih baik dari Burnley, West Brom dan Sheffield United saja.
Tak pelak permintaan untuk Arteta segera memainkan Kembali Ozil pun digaungkan oleh suporter, tak terkecuali legenda klub, Paul Merson. Sungguh sebuah ironi bagi Merson melihat Arsenal tidak mampu mencetak gol, padahal punya playmaker dengan gaji 350 ribu pounds per minggu.
Tak hanya masalah dengan Ozil, Arteta dilaporkan oleh Football London seperti sedang bermusuhan dengan para pemain utama. Itu terlihat bagaimana Arteta menyalahkan Nicolas Pepe atas kartu merah bodoh di pekan lalu.
Granit Xhaka pun juga disebut tidak senang dengan Arteta karena kerap dimainkan di posisi yang bukan keahliannya. Sementara David Luiz, bahkan sudah tak pernah bertegur sapa lagi dengan Arteta, terutama setelah berkelahi dengan Dani Ceballos.
Selain itu, tampaknya Arteta ini terlihat punya misi menyingkirkan para pemain era Unai Emery, di mana satu-satu dari mereka telah dibuang. Sebut saja William Saliba, Lucas Torreira dan Matteo Guendouzi.
Sebenarnya sah-sah saja dan hak Arteta untuk membuang pemain yang tak disukainya, tetapi jika itu membuat relasinya dengan para pemain senior terganggu, rasanya ada yang salah di sini. Soalnya menurut laporan tersebut, permusuhan antar pemain senior dengan Arteta terlihat nyata.
Jika begini terus, para pemain jadinya seperti tak mau bermain untuk Arteta, Arsenal tentu pihak yang paling dirugikan atas hal tersebut. Tak heran bila agar ArtetaOut menggema jadi trending Twitter pagi tadi, jika sudah begini, akankah Arsenal masih percaya pada Arteta, yang jelas suporter, sudah tidak.