FOOTBALL265.COM - Eks pemain Atletico Madrid, Liverpool, dan Chelsea, Fernando Torres, punya perjalanan karier yang cukup berliku-liku.
Sebagai seorang pemain sepak bola kelas dunia, Torres juga mengawali karier layaknya kurva pada umumnya yakni dari bawah, menanjak, kemudian menurun.
Adalah Atletico Madrid yang jadi pijakan pertama pria berjuluk El Nino tersebut. Mulai bermain sepak bola dari usia lima tahun, Torres tumbuh sebagai penggemar Los Rojiblancos seperti sang kakek.
Awalnya, ia bermain sebagai kiper namun pada akhirnya memantapkan pilihan menjadi seorang striker, posisi yang memang mengangkat namanya hingga terkenal.
Fernando Torres kecil yang pada waktu itu bermain untuk sebuah tim bernama Rayo 13 berhasil membuat Atletico Madrid kesengsem di sesi trial. Akhirnya, klub asal ibu kota Spanyol tersebut pun merekrutnya ke tim junior mereka.
Titik melejitnya karier Torres pun berawal dari kepindahannya ke klub Liga Inggris, Liverpool, pada tahun 2007. Tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk jadi belahan hati para penduduk Anfield.
Ia langsung jadi mesin andal di lini depan The Reds dan menjadi striker yang ditakuti para lawan. Pemain kelahiran 20 Maret 1984 tersebut bahkan sempat menciptakan sejumlah rekor menterang atas namanya sendiri.
Salah satunya adalah menjadi pemain pertama setelah Robbie Fowler (1995-1996) yang berhasil menciptakan 20 gol di level liga dalam satu musim.
Bukan itu saja, Torres juga menciptakan banyak catatan gemilang yang membuatnya jadi sensasi dan fenomena tersendiri di Liga Inggris, apalagi dengan statusnya sebagai pemain yang berasal dari luar negeri.
Saking berkilaunya permainan Torres di Inggris, sang pemain pun tidak membantah bahwa masa-masa bersama Liverpool adalah puncak kariernya di dunia sepak bola.
“Saya datang di kota yang baru dan pada waktu itu saya tidak berbicara bahasa Inggris. Akan tetapi, semua orang di sana dan di klub membuat saya senang, hanya ada kebahagiaan,” kata Torres seperti pernah diberitakan laman talkSPORT.
Bersama The Reds, Fernando Torres sudah menorehkan 142 penampilan dan mencetak 81 gol. Sayangnya, di balik catatan impresif tersebut, penyesalan terbesar El Nino mungkin gagal meraih gelar juara Liga Inggris.