Mengapa Jurgen Klopp Lebih Layak Jadi Pelatih Terbaik Dunia 2020 Ketimbang Hansi Flick?
Jika kita mengacu pada pencapaian secara kuantitatif antara Klopp dan Hansi Flick, rasanya tak perlu lagi ada perdebatan. Sangat jelas dan telak kalau Hansi Flick adalah pelatih terbaik dunia saat ini.
Bagaimana tidak, sepanjang tahun 2020 ini, ternyata Hansi Flick baru merasakan satu saja kekalahan. Itupun baru terjadi pada September lalu dengan kekalahan 1-4 dari Hoffenheim dalam lanjutan Bundesliga Jerman.
Sedangkan Klopp, di tahun 2020, sudah merasakan kekalahan setidaknya sampai 10 kali di berbagai ajang. Kekalahan paling ikonik tentu saat dibantai Aston Villa di Liga Inggris dengan skor 7-2.
Gelar juara mayor turnamen yang direngkuh oleh Hansi Flick dan Jurgen Klopp pun berbeda. Pembedanya adalah Hansi Flick juara Liga Champions dan domestic cup, sedangkan Klopp, tidak.
Tapi jika kita ingin melihat dari segi kualitatif, Klopp jauh di atas semua pencapaian Hansi Flick. Mungkin terdengar klise, tetapi persaingan di Liga Inggris jauh lebih sulit dari pada Bundesliga Jerman.
Lihat saja bagaimana Pep Guardiola yang selalu bisa langsung juara liga saat di Spanyol dan Jerman, malah kalah dari Leicester City saat berada di Liga Inggris. Lalu, memang Bayern Munchen juara Liga Champions musim lalu.
Tapi, jika kita melihat Kembali lawan-lawannya, memang pada saat itu rata-rata sedang dalam peforma yang belum maksimal akibat virus corona. Barcelona sedang gamang Bersama pelatih Setien, PSG yang jadi lawan di final pun sudah lama tak bermain akibat Ligue 1 Prancis dihentikan.
Selain itu, Bayern Munchen saat itu menjadi juara Liga Champions dengan kondisi starting XI terbaiknya tidak ada yang kena cedera. Sedangkan Liverpool, harus tersingkir gara-gara kiper utamanya, Alisson Becker harus absen, sedangkan Adrian malah melawak.
Di saat penting seperti pemain andalannya absen, Klopp pun menunjukan kematangan yang lebih ketimbang Hansi Flick. Liverpool masih bisa memimpin di puncak klasemen Liga Inggris walau Virgil van Dijk dan Alisson Becker cedera.
Sedangkan Bayern Munchen, kehilangan Thiago Alcantara sedikit banyak cukup memengaruhi peforma tim. Jadi di situasi sulit, Klopp terlihat lebih mampu mengatasinya, mungkin juga ini karena pengalamannya lebih banyak ketimbang Hansi Flick.
Pada akhirnya, kedua pelatih sebenarnya sama-sama mengandalkan pressing sebagai kunci permainannya. Baik itu, Klopp dan Hansi Flick sama-sama terbaik, itu terlihat dari votingnya seri.
Tapi harus diakui apa yang dicapai Klopp jauh lebih sulit dari Hansi Flick, siapa juga yang bisa menjuarai Liga Inggris, kompetisi paling sulit sedunia dengan marjin nyaris 20 poin.
Mungkin perdebatan siapa lebih baik antara Jurgen Klopp dengan Hansi Flick dapat terjawab jika keduanya bertemu di Liga Champions nanti.