FOOTBALL265.COM – Santer dikabarkan bakal hengkang dari Atalanta di bursa transfer Januari, Papu Gomez bisa jadi tambahan berharga bagi AC Milan meski telah berusia 32 tahun.
Kepergian Giacomo Bonaventura ke AC Milan di bursa transfer musim panas 2014 membuat Atalanta kemudian mendatangkan Alejandro Gomez sebagai gantinya. Pria Argentina itu diboyong dari klub Ukraina, Metalist Kharkiv.
Sejak saat itu, pria yang akrap disapa Papu itu mulai menjadi andalan bagi La Dea. Ia bahkan kemudian ditunjuk sebagai kapten tim dan kini tercatat telah tampil lebih dari 250 kali di semua kompetisi dan menyumbangkan 59 gol serta 71 assist.
Ia menjadi salah satu kunci kesuksesan penampilan atraktif Atalanta di bawah pelatih Gian Piero Gasperini sehingga finis di 3 besar Serie A Italia 2 musim terakhir, serta sukses menembus Liga Champions untuk pertama kalinya.
Kualitas permainan dan kepribadiannya yang ramah pun membuatnya menjadi idola publik di Bergamo. Namun, Papu Gomez kini justru santer disebut akan meninggalkan Atalanta di bursa transfer Januari setelah terlibat perselisihan dengan Gian Piero Gasperini.
Dari 3 pertandingan terakhir Atalanta di Serie A Italia, Gomez hanya sekali diturunkan yakni saat melawan Juventus. Mirisnya, ketika itu pun ia hanya menjadi pemain pengganti yang masuk di menit ke-53.
Sejumlah klub pun langsung dikaitkan dengan Gomez, salah satunya AC Milan. Meski kini didominasi pemain muda dan manajemen klub juga lebih suka memboyong darah muda, mendatangkan Papu Gomez yang sudah berusia 32 tahun bisa menghadirkan sejumlah keuntungan bagi AC Milan.
Meski sudah terbilang gaek, kehadiran Gomez jelas akan meningkatkan kedalaman skuat Rossoneri, yang otomatis akan memperbesar peluang mereka menjuarai Serie A Italia musim ini.
Apalagi, pemain asal Argentina itu bisa bermain di sejumlah posisi dalam formasi 4-2-3-1 andalan Stefano Pioli. Gomez bisa berperan sebagai pemain nomor 10 seperti biasanya di Atalanta, dimainkan di sayap, hingga dijadikan penyerang tengah.
Di sisi lain, Atalanta sendiri dilaporkan tidak keberatan melepas kaptennya itu dengan murah. Meski harga jualnya berkisar 15 juta euro (Rp260 miliar), La Dea tidak keberatan jika bisa mendapatkan 10 juta euro (Rp173 miliar).
Jumlah ini tentunya masih masuk dalam jangkauan AC Milan. Gajinya yang berkisar 2 juta euro (Rp34 miliar) per tahun pun masih terbilang murah dan tidak akan merusak struktur gaji di tubuh klub karena hanya menempatkannya di peringkat 7 gaji termahal Milan bersama Davide Calabria.
Dengan usia yang sudah 32 tahun, Papu Gomez diprediksi hanya menyisakan beberapa tahun dalam kariernya. Ia pun akan menjadi solusi jangka pendek yang tidak akan terlalu mempengaruhi kondisi finansial Milan, maupun kebijakan transfer Rossoneri yang mengutamakan pemain muda.
Meski sejumlah pembelian AC Milan di bursa transfer Januari seperti Alessio Cerci dan Mattia Destro terbukti gagal, namun kehadiran Simon Kjaer dan Zlatan Ibrahimovic pada Januari tahun ini justru terbukti sebaliknya.
Papu Gomez pun diyakini bisa mengikuti jejak Ibrahimovic dan Kjaer karena tak butuh waktu lama beradaptasi dengan Rossoneri mengingat sudah bermain di Serie A Italia bertahun-tahun.
Dengan sang pemain hanya ingin pindah ke klub Serie A Italia dan ia juga menjadi buruan Inter Milan yang kini membuntuti Rossoneri di klasemen, kesempatan memboyong Papu Gomez wajib dimanfaatkan Milan, tak hanya demi menambah kekuatan, tapi juga mencegah Nerazzurri mendapatkan tambahan berharga.