In-depth

Andrea Pirlo 'Sumber Kiamat', 3 Tanda Kehancuran Juventus Makin Dekat

Sabtu, 2 Januari 2021 15:46 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Daniele Badolato - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Pelatih Juventus, Andrea Pirlo. Copyright: © Daniele Badolato - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Pelatih Juventus, Andrea Pirlo.
Pirlo Masih Juga Bingung

Meski tampil baik di Liga Champions, hal tersebut tak menutup fakta bahwa Juventus musim ini tak sekuat musim sebelumnya. Menariknya, salah satu kontribusi penurunan performa Juventus tak lain karena andil Andrea Pirlo

Sampai menjelang paruh musim, Pirlo belum juga menemukan formasi paten Juventus. Bianconeri di bawah Pirlo kerap berganti-ganti formasi, mulai dari 3-4-2-1, 3-5-2, 4-4-2, sampai 3-4-3. 

Meski belakangan mulai sering menggunakan 4-4-2, nyatanya Juve tak selalu meraih hasil positif. Kedatangan sejumlah pemain bintang memang membuat pendirian Pirlo goyah. 

Setelah tampil meyakinkan dengan formasi 3-4-2-1, Pirlo terpaksa harus mengubah formasi tersebut seiring dengan kedatangan Federico Chiesa dan Alvaro Morata. 

Meski baru menelan satu kekalahan di Serie A, namun Juve sudah meraih enam hasil imbang. Sebuah catatan yang kontras dibanding sembilan musim belakangan pada periode yang sama. 

Apalagi, hasil minor tersebut didapatkan dari tim-tim kecil seperti Crotone (1-1), Verona (1-1), dan Benevento (1-1). Pirlo pun kini dituntut untuk segera menemukan formula pasti dalam formasinya. 

Jika memang 4-4-2 yang ia pilih, maka hal tersebut harus dipertanggungjawabkan dengan hasil bagus di lapangan. Jika sampai paruh kedua Juve masih mengubah-ubah formasi dan mendapat hasil buruk, jangan harap mereka mampu merebut scudetto musim ini.  

Paulo Dybala Tak Kunjung Bersinar

Layak rasanya jika kita menyebut Paulo Dybala sebagai tanda ketiga kehancuran Juventus musim ini. Pemain berbakat asal Argentina ini tak juga kembali ke performa terbaiknya. 

Dimainkan 13 kali di Liga Italia, ia cuma menyumbang satu gol. Begitu pun di Liga Champions di mana ia cuma membuat satu gol. 

Kedatangan Alvaro Morata pun membuat segalanya lebih sulit bagi Dybala. Padahal, mantan pemain Palermo itu menjadi salah satu pilar penting dalam kejayaan Juventus di Serie A. 

© Jonathan Moscrop/Getty Images
Paulo Dybala saat duduk di bangku cadangan. Copyright: Jonathan Moscrop/Getty ImagesPaulo Dybala saat duduk di bangku cadangan.

Ketika Dybala tak kunjung bersinar, Juventus praktis harus lebih ketergantungan kepada Ronaldo. Ketika Ronaldo menepi, maka hal tersebut jadi bencana bagi Si Nyonya Tua. 

Betul bahwa Alvaro Morata mampu mencetak gol. Namun empat gol di Serie A tak cukup untuk membuatnya masuk dalam daftar top skorer. 

Paulo Dybala yang diharapkan bisa menutup celah yang ditinggalkan Ronaldo, atau peluang-peluang yang lepas dari Alvaro Morata, ternyata tidak bisa menjalankan perannya. 

Maka tak heran Juventus harus menelan tiga hasil imbang dari tim yang notabene jauh kualitasnya di bawah mereka. Kurangnya daya 'bunuh' lini depan Juventus menjadi tanda kehancuran dominasi tim di Liga Italia musim ini.