FOOTBALL265.COM - AC Milan membutuhkan pemain baru demi mengakhiri paceklik gelar Serie A Italia selama 10 tahun. Kabarnya, klub Liga Italia itu tengah mengejar Wilfried Zaha dari Crystal Palace.
Dilansir Sun Sport, AC Milan dikabarkan ingin menambah daya tembak lini depan mereka agar bisa mempertahankan dominasi mereka di kompetisi Liga Italia musim ini.
Di antara sejumlah pemain yang masuk dalam daftar belanja AC Milan, rupanya ada Wilfried Zaha yang telah tampil mengesankan dalam peran sentralnya untuk The Eagles musim ini.
Wilfried Zaha dianggap bisa membantu pasukan Stefano Pioli untuk meraih gelar pertama mereka, Menengok dari catatan, pemain satu ini merupakan salah satu pencetak gol terbanyak di Liga Inggris.
Penyerang berusia 28 tahun itu saat ini sudah mengoleksi delapan gol dan dua assist hanya dalam 14 pertandingan. Statistik ini menjadi raihan terbaiknya setelah musim 2018-2019 ketika dirinya mencetak 10 gol.
Produktivitas gol Wilfried Zaha telah membuat Rossoneri terkesan. Pemain internasional Pantai Gading itu pun digadang-gadang sebagai pelengkap teka-teki yang hilang dalam skuad Milan.
Jika nantinya benar bergabung dengan Rossoneri, posisi apa yang pas untuk Zaha? Bagaimana AC Milan akan bermain bersamanya?
Daya Tempur Sisi Sayap
Wilfried Zaha merupakan pemain yang versatile alias serba bisa. Melihat CV-nya, ia bisa dimainkan di tiga posisi di lini depan, yakni sayap kiri, sayap kanan, dan striker.
Dari ketiga posisi itu, sayap kiri adalah tempat favoritnya bermain baik saat di Crystal Palace maupun ketika di Manchester United. Melihat fakta ini, maka dapat dipastikan bahwa AC Milan bakal menempatkan Zaha di posisi sayap dalam formasi 4-2-3-1.
Lalu pertanyaannya, di posisi sayap mana Zaha bisa dimainkan di Milan? Melihat dari kebutuhan skuad yang ada di Milan, sebetulnya I Rossoneri memiliki materi pemain sayap yang berlimpah.
Saat ini ada lima pemain yang berposisi asli sebagai penyerang sayap. Mereka adalah Ante Rebic (kiri), Rafael Leao (kiri), Jens Petter Hauge (kiri), Samu Castillejo (kanan), dan Alexis Saelemaekers (kanan).
Meski berlimpah, tak semuanya mampu tampil konsisten. Samu Castillejo menjadi salah satu kelemahan AC Milan musim ini.
Itu artinya, Milan sangat membutuhkan tambahan kekuatan di sisi kanan. Maka dari itu, Stefano Pioli bisa menggunakan jasa Wilfried Zaha pada posisi ini.
Kelebihan utama yang dimiliki Wilfried Zaha adalah kemampuannya dalam memberikan assist. Tercatat, dari 376 penampilannya bersama Palace, Zaha sudah membukukan 72 assist. Sebuah angka yang luar biasa bagi pemain yang bermain di klub papan tengah.
Memiliki Wilfried Zaha jelas menjadi keuntungan bagi Rossoneri. Keberadaan Zaha di sayap kanan bisa mengimbangi kekuatan serangan Milan yang selama ini dominan dari sisi kiri. Ibrahimovic pun semakin terbantu dengan aliran bola dari Zaha.
Tak cuma soal kemampuannya bermain sebagai sayap, Wilfried Zaha nyatanya tanpa disadari lebih dibutuhkan oleh Milan.
Musim ini Zaha memainkan peran berbeda di mana ia 13 kali bermain di posisi striker tengah. Dari posisi ini, ia sudah mengemas 8 gol dan 2 assist dalam 13 laga.
Hal tersebut tentunya sangat mungkin diulangi di AC Milan. Seperti diketahui, Paolo Maldini belum berencana membeli striker murni pelapis Ibrahimovic yang kerap cedera.
Sebabnya, AC Milan memiliki para penyerang sayap yang juga mumpuni sebagai striker seperti Rafael Leao dan Ante Rebic. Kedatangan Wilfried Zaha tentunya bakal menambah variasi pilihan di lini depan.
Stefano Pioli tak perlu lagi pusing dengan cederanya Ibrahimovic di Liga Italia. Ia bisa memainkan Zaha sebagai striker kapan pun ia mau. Bisa dibilang, Wilfried Zaha cocok dengan gaya melatih Pioli di AC Milan saat ini.