Liga Indonesia

Kontrak Pemain di Ujung Tanduk, Persipura Masih di PHP Sponsor

Selasa, 5 Januari 2021 15:43 WIB
Kontributor: Sudjarwo | Editor: Lanjar Wiratri
© Media Officer Persipura
Di tengah nasib kompetisi Liga 1 yang kian tak jelas, manajemen Persipura Jayapura harus mengalami sebuah kenyataan tak mengenakkan. Copyright: © Media Officer Persipura
Di tengah nasib kompetisi Liga 1 yang kian tak jelas, manajemen Persipura Jayapura harus mengalami sebuah kenyataan tak mengenakkan.

FOOTBALL265.COM - Di tengah nasib kompetisi Liga 1 yang kian tak jelas, manajemen Persipura Jayapura harus mengalami sebuah kenyataan tak mengenakkan. Salah satu sponsor utama mereka, Bank Papua kabarnya masih menunggak dana sebesar Rp5 miliar.

Dana dengan jumlah tersebut belum diberikan kepada manajemen Persipura sesuai dengan kesepakatan sponsorship selama dua musim, yakni di musim Liga 1 2019 dan 2020.

Mandeknya kucuran dana dari Bank Papua membuat manajemen Persipura terpaksa harus merogoh kocek sendiri untuk membayarkan gaji pemain selama fase sulit pandemi Covid-19 tanpa adanya kompetisi.

Perihal tersebut, manajemen Persipura melalui asisten manajer Ridwan Bento Madubun pun lantas meminta jawaban dari manajemen Bank Papua agar tak terus-terusan digantung.

"Kita sudah layangkan surat ke Bank Papua untuk kejelasannya, dan kita sangat berharap Bank Papua bisa segera menanggapi karena saat ini hanya itu yang kami tunggu, kalau bisa kira-kira kapan, kalau tidak bisa ya kami berharap diberikan jawaban," ujar Bento saat dihubungi awak media olahraga INDOSPORT, Selasa (05/01/21).

"Kami masih terus bayar gaji pemain dan pelatih sekalipun kompetisi tidak jalan. Kita sangat berharap Bank Papua bisa memahami hal ini," tambah Bento.

Bento juga mengakui, perihal tunggakan tersebut juga berdampak pada penandatanganan kontrak pemain. Yang mana, sebagian besar kontrak pemain Persipura telah berakhir pada Desember 2020 lalu.

"Kurang lebih masih ada Rp 5 miliar yang belum diberikan, pastinya itu berpengaruh pada kontrak pemain kita," jelasnya.

Kendati begitu, Bento masih optimistis Bank Papua akan tetap mendukung kiprah tim Mutiara Hitam di kompetisi domestik dan level Asia.

"Kami optimis karena Komisaris Utama menyampaikan bahwa akan tetap ada kucuran dana sekalipun kompetisi tidak jalan, sebagai bentuk pembinaan. Semoga secepatnya ada tanggapan dari Bank Papua," kata Bento.

Sebagaimana diketahui, Bank Papua sudah melakukan penandatanganan MoU bersama manajemen Persipura pada Januari 2019 dengan menjanjikan dana segar sebesar Rp 20 miliar untuk dua musim sekaligus. Namun, sampai saat ini, mereka masih menunggak Rp 5 miliar.

Persipura sendiri masih membutuhkan suntikan dana segar, sebab akan berlaga di turnamen kasta kedua antar klub benua Asia, AFC Cup.