In-depth

Kai Havertz Sebaiknya Tetap di Bayer Leverkusen Ketimbang ke Chelsea?

Sabtu, 9 Januari 2021 18:19 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Twitter @kaihavertz29
Setelah pindah dari Bayer Leverkusen ke Chelsea, Kai Havertz justru melempem. Copyright: © Twitter @kaihavertz29
Setelah pindah dari Bayer Leverkusen ke Chelsea, Kai Havertz justru melempem.
Havertz yang Melempem di Chelsea

Sampai detik ini, Kai Havertz baru mencatatkan satu gol dari 15 penampilannya di Liga Inggris. Untungnya, ia masih bisa menutup kekurangan tersebut dengan hattrick kontra Barnsley di Carabao Cup bulan September lalu.

Belum juga sempat unjuk gigi lebih jauh, sang pemain malah absen dari skuat Chelsea setelah dinyatakan positif Covid-19. Ketika sudah sembuh pun, ia masih harus memulihkan diri demi kembali ke lapangan.

Sekilas ini mungkin bukan hal sulit bagi seorang atlet, tapi pada kenyataannya seorang Kai Havertz merasa cukup kelimpungan ketika harus kembali berlatih fisik setelah rehat selama dua setengah pekan.

“Rasanya seperti Anda tidak pernah bermain sepak bola sebelumnya. Saya butuh dua sampai tiga pekan untuk kembali seratus persen,” ujarnya seperti pernah diwartakan laman Express.co.uk.

Untuk itu, sepertinya para penggemar Chelsea harus bersabar sedikit lagi untuk melihat sepak terjang Havertz. Apalagi, situasi The Blues saat ini juga sedang kurang kondusif menyusul tren penampilan mereka yang menurun.

Jika bisa berandai, situasi mungkin akan berbeda bagi Havertz apabila ia tetap berada di Bayer Leverkusen, apalagi jika mengingat ia pernah mendapat bimbingan yang luar biasa dari Peter Bosz, hingga berkembang menjadi pemain hebat di Bundesliga Jerman.

Kondisi Havertz di Chelsea yang cukup memprihatinkan ini pun akhirnya sampai juga ke telinga Peter Bosz, yang mengaku belum bisa melihat ke mana arah tujuan mantan anak asuhnya tersebut di skuat Frank Lampard.

“Saya tahu kenapa Chelsea menginginkannya, tapi saya tidak bisa melihat ide apa yang dimiliki Frank Lampard untuknya,” kata Bosz.

“Memang bagus ia melindunginya di hadapan media tapi pada akhirnya Anda harus mencetak gol. Dengan harga seratus juta (euro) Anda harusnya bermain, tapi ternyata tidak,” tambahnya lagi.

Penilaian Bosz ini sebaiknya diperhatikan betul-betul oleh Lampard, yang harus segera menentukan rencana terbaiknya untuk Havertz jika tidak ingin pemain mahalnya tersebut berakhir sebagai pembelian sia-sia.

Hal serupa juga berlaku untuk Hakim Ziyech yang pernah ditangani Peter Bosz semasa berada di Ajax Amsterdam. Namun setidaknya pemain yang satu ini bisa beradaptasi lebih cepat, sehingga Havertz harus berusaha lebih keras agar tidak ketinggalan.