FOOTBALL265.COM - Kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru, berani menegaskan bahwa gerakan #2021BaliJatidiri yang mereka gagas tidak ditumpangi oleh siapa pun, termasuk politisi.
Hal ini karena beberapa hari lalu sempat ada mural Panser Biru terkait #2021BaliJatidiri dicoret-coret olah orang tak bertanggung jawab dengan bertuliskan “sponsored by: Hendi”.
Sebagaimana diketahui, Hendi merupakan sapaan akrab Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Kepareng selaku Ketua Umum Panser Biru memastikan nama itu tak ada sangkut pautnya sama sekali dengan gerakan #2021BaliJatidiri.
“Di sini saya akan kembali menegaskan bahwa gerakan #2021BaliJatidiri tidak ada yang menumpangi atau mengarahkan. Ini murni gerakan kami (Panser Biru),” tegas Kepareng, Rabu (13/1/21).
“Kami pun mengecam ada orang tidak bertanggung jawab yang menyangkut pautkan gerakan kami dengan Pak Hendi selaku Wali Kota Semarang. Saat ini kami masih terus mencari tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas tulisan itu,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Panser Biru lantas mencontohkan, untuk melakukan mural dan membuat banner di beberapa titik sekitar area Kota Semarang, organisasinya melakukan iuran secara swadaya.
“Wong kami ini urunan secara swadaya, seikhlasnya dari kami untuk gerakan #2021BaliJatidiri,” ucap Wareng, sapaan akrab Kepareng.
Ia juga kembali menegaskan bahwa manajemen PSIS pun tidak menggerakkan mereka untuk aksi #2021BaliJatidiri. Beberapa waktu lalu sempat muncul dugaan dari salah satu pihak yang menuduh adanya kemungkinan gerakan Panser Biru disokong manajemen Mahesa Jenar.
“Jangankan Pak Hendi, manajemen PSIS Semarang pun tidak mendanai kami. Panser Biru itu urunan untuk gerakan ini semua,” pungkas Kepareng.
Kepareng sendiri beserta anggota Panser Biru kini sudah membersihkan coretan yang menuduh gerakan #2021BaliJatidiri ditunggangi oleh Hendrar Prihadi.
Ia berharap ke depannya tidak ada lagi tuduhan atau fitnah yang ditujukan kepada Panser Biru atau pihak-pihak lain terkait gerakan #2021BaliJatidiri.
Pasalnya hal itu akan semakin memperkuruh keadaan karena hingga kini Panser Biru belum puas dengan jawaban atau solusi dari Pemprov Jateng terkait penggunaan Stadion Jatidiri.