In-depth

Benarkah Kembalinya Huntelaar ke Schalke bak Ibrahimovic ke AC Milan?

Sabtu, 23 Januari 2021 15:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Mantan penyerang Schalke 04, Youri Mulder, meyakini kembalinya Klaas-Jan Huntelaar akan membawa dampak seperti Zlatan Ibrahimovic di AC Milan. Benarkah demikian?

Belum lama ini, Youri Mulder turut mengomentari kepindahan Klaas-Jan Huntelaar dari Ajax Amsterdam ke Schalke 04, klub yang pernah dibela sang pemain mulai 2010 sampai 2017. Salah satu yang menarik perhatian adalah kondisi fisik mereka yang dianggap masih bugar.

“Dia hampir mirip Zlatan Ibrahimovic. Selain cedera betis minor, kondisinya cukup fit. Dia hampir mirip Zlatan Ibrahimovic,” ucap Mulder kepada Goal Internasional dan SPOX.

“Terlatih dengan baik, sangat ambisius, tampil di pertandingan dengan semangat yang begitu kuat. Secara fisik saya tidak melihat adanya masalah fisik pada dirinya,” tambah mantan pemain Timnas Belanda tersebut.

Lalu apakah perbandingan Klaas-Jan Huntelaar dan Zlatan Ibrahimovic tersebut cukup layak dipertimbangkan? Tentu saja, dan poin utama yang otomatis muncul dalam pembahasan ini adalah seberapa besar dampak mereka bagi klub masing-masing.

Seperti diketahui, Ibrahimovic sudah membawa banyak ‘berkah’ sejak merapat kembali ke AC Milan pada akhir tahun 2019. Kontribusinya sangat masif bagi Rossoneri yang tengah membangun lagi supremasi mereka sebagai klub raksasa Italia.

Dikenal sebagai pesepak bola yang frontal baik dalam sikap maupun tutur kata, nyatanya tidak sedikit pun memengaruhi reputasi Ibrahimovic sebagai salah satu pemain veteran yang masih aktif bermain sampai detik ini.

Seperti diketahui, usia menjelang kepala empat biasanya sudah dimanfaatkan para pemain outfield untuk menikmati masa-masa pensiun mereka, namun tidak bagi Ibrahimovic.

Keberadaannya di AC Milan saat ini sangat dibutuhkan baik sebagai seorang senior maupun figur pemimpin yang tegas dan mungkin sedikit galak. Bagaimanapun juga, ia adalah pemain berpengalaman yang pernah merumput di liga-liga top Eropa.

Ibrahimovic bisa saja tamat setelah menorehkan catatan kurang apik bersama Manchester United dan LA Galaxy. Akan tetapi, ia berani mengambil tantangan di AC Milan ketika usianya sudah tidak muda lagi.

Situasi yang kurang lebih sama juga terjadi pada Klaas-Jan Huntelaar yang memutuskan pulang ke Schalke 04. Misinya pun tidak berbeda jauh dari Ibrahimovic, yakni membantu mantan klubnya kembali berjaya.

Hanya saja, tugas dan misi Huntelaar sedikit lebih berat mengingat kondisi Schalke 04 yang kini memprihatinkan di Bundesliga Jerman. Mereka kini terdampar di posisi buncit klasemen sementara dan terancam terdegradasi.

Salah satu dampak terpuruknya klub asal Gelsenkirchen ini adalah pemecatan pelatih yang terjadi pada Desember 2020. Manuel Baum dilengserkan dari jabatannya meski baru mengabdi selama tiga bulan.

Seperti Ibrahimovic, Huntelaar juga kembali ke Schalke 04 dengan ekspektasi tinggi yang dibebankan di pundaknya. Hanya saja, pemain asal Hummelo, Belanda, tersebut punya catatan rekor yang lebih mentereng.

Berbeda dari Ibrahimovic yang pernah membela AC Milan dalam periode singkat, Huntelaar pernah mengabdi di Schalke 04 selama kurang lebih tujuh tahun.

Pada musim pertamanya (2010-2011), Huntelaar memang belum tampil mentereng seperti bintang-bintang klub Jerman lainnya, tapi ia mampu mengantarkan Schalke 04 ke semifinal Liga Champions.

Bukan hanya itu, ia turut menyumbang dua dari lima gol kemenangan timnya di final DFB-Pokal 2010-2011. Hebatnya lagi, ini adalah trofi pertama Schalke 04 setelah berpuasa gelar sembilan tahun lamanya.

Lalu musim berikutnya, Huntelaar ia menjadi pemain asal Belanda pertama yang menjadi top skor Bundesliga Jerman dengan raihan 29 gol. Ia bahkan membantu Schalke finis di peringkat tiga klasemen dan mencapai perempat final Liga Europa.

Dengan rentetan prestasi itu, tidak heran apabila nama Klaas-Jan Huntelaar bakal selalu diingat oleh para suporter Schalke 04 sampai kapan pun. Ia adalah legenda dan salah satu pemain paling berkesan sepanjang sejarah klub.

Sekarang bayangkan saja, jika ada pemain seperti ini yang pada akhirnya kembali, tentu publik dan penggemar akan dengan senang hati bersorak untuknya. Ia membawa harapan besar menyelamatkan Schalke 04 dari kehancuran.

Bicara soal usia, Klaas-Jan Huntelaar sedikit lebih muda dari Zlatan Ibrahimovic. Jadi, jika Ibra saja bisa sukses di AC Milan saat ini, mengapa Huntelaar tidak?