FOOTBALL265.COM - Fullback PSIM Yogyakarta, Beny Wahyudi turut mengisahkan perihal sulitnya mengikuti kursus kepelatihan lisensi AFC C di Malang, pada 18 hingga 31 Januari 2021 mendatang.
Secara umum, apa yang dialami Beny Wahyudi juga turut dirasakan oleh 25 peserta kursus lainnya. Mereka yang biasanya menerapkan setiap instruksi pelatih di lapangan, kini harus menyusun materi.
"Tangan saya sampai kaku. Bagaimana saya biasanya mobile (bergerak) di lapangan, tapi sekarang harus berada di kelas," eks fullback Arema FC itu mengisahkan kepada media di Malang, Rabu (20/01/21).
"Tidak hanya satu jam, tapi sampai setengah hari berada di kelas, mendengar materi," sambung Bewe, sapaan karib Beny Wahyudi.
Sehingga, pengalaman ini membuka matanya perihal sulitnya menjadi seorang pelatih. Lantaran selama ini, pekerjaannya adalah bagaimana menjaga fokus dalam latihan hingga aplikasi di pertandingan.
"Ternyata sudah menjadi pelatih, tidak segampang kita lihat, yang teriak-teriak. Tapi bagaimana harus menyiapkan materi bahkan hingga jam 11 malam," tandas pemain PSIM Yogyakarta ini.
Kursus lisensi AFC C kali ini memang kental bernuansa tim Singo Edan. Bewe sekaligus bisa bereuni dengan skuat Arema FC 2014 seperti Samsul Arif Munip, Dendi Santoso, Hendro Siswanto dan Johan Ahmat Farizi, beserta dua pelatihnya yakni Joko Susilo dan Bambang Nurdiansyah yang menjadi instruktur.