FOOTBALL265.COM - Ketika krisis kebangkrutan melanda raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, Lionel Messi yang sempat membenci mereka justru bakal setia sampai mati. Ada alasan besar mengapa ia akan mengabdi ke skuat Ronald Koeman.
Tragis, mungkin kata yang layak menggambarkan nasib Catalan sepanjang musim lalu. Bukan hanya karena mereka kehilangan liga domestik dan dipermalukan 2-8 oleh Bayern Munchen saja, melainkan juga kondisi ekonomi klub cenderung memperihatinkan.
Ya, di zaman presiden Josep Maria Bartomeu, klub terlilit hutang mencapai 1,2 miliar euro (Rp20 triliun). Ada hutang kepada bank sebesar 266 juta euro (Rp4,5 triliun) serta menunggak transfer kepada 19 klub hingga 196 juta euro (Rp3,3 triliun).
Terdapat ancaman jika saja Barcelona urung membayar bulan Juni nanti alias akhir masa LaLiga Spanyol, status mereka resmi bangkrut. Anehnya, walau tahu tim yang sudah dibelanya selama 20 tahun tak punya masa depan lagi, Messi justru tetap setia.
Mengutip laman Barca Universal disadur dari Cuatro, La Pulga kabarnya masih percaya dengan proyek jangka panjang Koeman yang mulai membuahkan hasil manis. Padahal masih sakit hati lewat pengusiran Luis Suarez, ada alasan lain dia ingin tinggal.
Blaugrana boleh jadi kehilangan kesempatan ringkuh gelar Supercopa de Espana, tapi mereka masih punya kans juarai Copa del Rey, LaLiga, dan Liga Champions meskipun tipis. Mengingat egonya haus akan juara, sang kapten pun bersikap profesional.
Melansir La Sexta, striker berusia 33 tahun ini sempat menyesali keputusannya ketika bersikukuh hengkang sebelum batal imbas klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun). Padahal, bisa saja ia dapat tempat gabung PSG dan Manchester City dengan mudahnya.
Godaan dari Neymar, Leandro Paredes, dan Angel Di Maria sempat didukung oleh hasrat PSG yang ingin menangkan Liga Champions. Sementara itu, Manchester City juga tertarik dengannya berkat kombinasi apik bareng Pep Guardiola kelak.
Meskipun punya kans menolak, pertimbangan Lionel Messi untuk angkat kaki kabarnya masih tersisa. Masih dalam sumber yang sama, ia bisa saja 'kumat' lagi kala Barcelona ditangan Ronald Koeman gagal menangi LaLiga Spanyol atau nirgelar lagi.