3 Pemain yang Meroket dalam Sepekan Masa Bakti Tuchel di Chelsea
Tentu pemain pertama yang menonjol dalam dua laga perdana Thomas Tuchel ini adalah Callum Hudson-Odoi. Entah bagaimana, pria asal Jerman ini mampu membuat wonderkidnya ini tampil ganas di posisi Wing-Back kanan.
Sejatinya, posisi Hudson-Odoi sejak di akademi Chelsea adalah winger atau penyerang sayap. Namun, Tuchel mampu mengintegrasikan permainannya dan kecepatannya di posisi Wing-Back kanan.
Ketangkasan Hudson-Odoi dalam memerankan posisi Wing-Back kanan pun berbuah predikat pemain terbaik di dua pertandingan perdana Tuchel.
Tuchel sendiri mengaku telah memantau bakat Hudson-Odoi sejak Bayern Munchen terang-terangan meminati wonderkid milik Chelsea tersebut.
Jadi wajar jika hanya dalam waktu kurang dari sepekan, Tuchel mampu mengeluarkan talenta Hudson-Odoi yang telah lama meredup seiring cedera ACL yang ia derita 2019 silam.
2. Mateo Kovacic
Mateo Kovacic menjadi pemain kedua yang meroket kurang dari sepekan bersama Thomas Tuchel. Performanya terlihat saat ia menduduki posisi ‘Double 6’ bersama Jorginho.
Tak ada yang meragukan kualitas Kovacic. Di musim 2019/20, ia bahkan menjadi pemain terbaik Chelsea. Namun, di musim 2020/21, namanya mulai terpinggirkan.
Kedatangan Tuchel seakan menjadi berkah bagi dirinya. Ia mampu kembali ke tempat utama dengan tugas yang tak berbeda dengan sebelumnya.
Kovacic bertugas menjadi ‘Ball Carrier’ dalam skema ‘Double 6’. Bahkan tak hanya sebagai perusak lini kedua lawan, permainannya berkembang menjadi gelandang yang kerap melepaskan ‘Progressive Passes’.
Jika ada yang pernah melihat PSG-nya Tuchel, maka Kovacic adalah Marco Verratti. Dengan atribut yang sama, keduanya adalah ruh dari permainan Tuchel saat bertahan dan menyerang.
3. Jorginho
Jorginho kerap menjadi kambing hitam dalam permainan Chelsea di bawa Frank Lampard. Berposisi di sektor gelandang bertahan, ia dianggap tak memiliki kecepatan dan tak memiliki fisik yang kuat. Tak ayal, namanya disebut bakal digantikan Declan Rice.
Sebagai catatan, Jorginho adalah Regista. Ia menjadi pemain yang berguna ketika sistem yang dimainkan cocok untuknya. Dan itu terlihat di bawah arahan Maurizio Sarri dan saat ini, Thomas Tuchel.
Tuchel memainkan ‘Double 6’ dalam skema 3-4-2-1 di mana Jorginho tak bekerja sebagai gelandang bertahan tradisional yang harus menekel lawan atau beradu fisik.
Kecerdasan Jorginho sebagai Regista pun terlihat bersama Tuchel. Bersama Kovacic, ia mampu mengatur permainan Chelsea dengan tempo yang baik.
Sadar atau tidak, dua gol Chelsea di laga melawan Burnley kemaren adalah buah dari kecerdikan Jorginho dalam melepaskan umpan yang tepat sehingga rekan-rekannya membuat peluang dan menciptakan gol.