FOOTBALL265.COM - Ketergantungan terhadap Mohamed Salah menjadi salah satu alasan mengapa Liverpool mengalami penurunan performa di Liga Inggris 2020-2021 musim ini.
Liverpool mengalami masa-masa sulit di Liga Inggris musim ini. Digadang-gadang bakal kembali dominan seperti musim lalu, The Reds justru harus tertinggal 7 poin dari pemuncak klasemen, Man City.
Badai cedera belakang menjadi alasan mengapa performa Liverpool begitu jeblok di separuh putaran pertama lalu. Namun begitu, ada alasan lain yang kurang disadari tengah menimpa Liverpool, yakni ketergantungan mereka yang mulai tidak sehat kepada sosok Mohamed Salah.
Hal ini belum lama digenapkan oleh perkataan mantan legenda The Reds, Peter Crouch. Menurut Crouch, Liverpool saat ini terlalu mengandalkan Mohamed Salah.
Salah satu buktinya adalah pada kekalahan mengejutkan Liverpool atas Brighton & Hove Albino pada pekan ke-22 Liga Inggris lalu. Bermain di Stadion Anfield, Rabu (03/02/21) waktu setempat, Liverpool dipermalukan dengan skor 0-1.
Berkaca dari statistik, seperti biasa, Liverpool tampil dominan di laga tersebut. Skuad asuhan Jurgen Klopp memegang penguasaan bola sampai 63 persen.
Sayang, dari 11 kali tembakan, hanya satu yang mengarah tepat ke gawang. Situasi mirip seperti ini juga terjadi pada dua laga sebelumnya yang diikuti Liverpool di Anfield.
Liverpool sebelumnya diimbangi oleh Mancehster United (0-0) dan takluk dari Burnley (0-1). Catatan tersebut membuat Liverpool gagal mencetak gol di tiga laga kandang beruntun untuk pertama kalinya sejak 1984.
Persoalan ini pun diyakini karena ketergantungan Liverpool terhadap sosok Mohamed Salah. Saat ini, Salah menjadi top skor Liverpool di Liga Inggris dengan 15 gol. Jumlah itu juga mengantarkan Salah ke puncak daftar top skor Liga Inggris.
Sayangnya, The Reds tidak memiliki sosok lain seganas Mohamed Salah musim ini. Ketika Sang Raja Gol tersebut sedang absen atau tidak sedang dalam performa terbaiknya, maka habislah Liverpool.
Bomber Liverpool lainnya, Sadio Mane, musim ini tidak tampil sesuai yang diharapkan. Dari 19 laga Liga Inggris, Mane baru mencetak 7 gol. Catatan ini cukup kontras dibanding musim lalu di mana Sane sempat bersaing sebagai top skor Liga Inggris.
Kemudian, taktik Jurgen Klopp yang menempatkan Roberto Firmino sebagai gelandang serang tengah juga membatasi pemain Brasil tersebut untuk mencetak gol. Pemain sayap baru yang didatangkan awal musim ini, Diego Jota, belum lagi tampil tajam seperti saat ia pertama bergabung.
Alhasil, cuma Mohamed Salah yang jadi andalan Liverpool. Ketika pemain asal Mesir itu absen atau pun tidak dalam performa terbaik, maka The Reds kesulitan mencetak gol.
Sialnya, pemain-pemain lain di skuad Liverpool juga mengalami penurunan jumlah gol dibanding musim lalu. Pemain seperti Xrdan Shaqiri, Virgil Van Dijk, dan Jordan Hendeson tidak muncul ketika gol- gol mereka diperlukan.
Jelas ini jadi persoalan yang membuat Liverpool mengalami penurunan performa. Pada musim lalu, trio Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane begitu ditakuti di depan gawang dengan ofensivitas tinggi yang mereka miliki.
Ketika buntu, ada Xrdan Shaqiri, Virgil Van Dijk, atau pun Jordan Henderson yang siap mencetak gol penentu. Namun hal tersebut tidak terlihat di Liga Inggris musim ini. Di waktu bersamaan, Jurgen Klopp memilih meminjamkan penyerang mereka lainnya, Takumi Minamino.