FOOTBALL265.COM - Mencari pengganti Samir Handanovic di klub Serie A Liga Italia, Inter Milan, bukan perkara gampang, namun bukan tidak mungkin.
Belum lama ini, nama Samir Handanovic sempat disebut-sebut di sejumlah pemberitaan, menyusul aksi blundernya saat leg pertama semifinal Coppa Italia kontra Juventus, di Giuseppe Meazza, Rabu (03/02/21).
Duel sengit tersebut pada akhirnya dimenangkan tim tamu dengan skor 2-1. Adalah Cristiano Ronaldo yang membawa mimpi buruk bagi kubu Nerazzurri dengan masing-masing golnya pada menit ke-26 dan 35.
Sang kiper pun menjadi bulan-bulanan publik usai gagal menghalau tendangan Ronaldo yang berbuah gol kedua Bianconeri. Semua berawal dari salah komunikasi antara Handanovic dan rekannya, Alessandro Bastoni.
Handanovic berlari jauh dari gawangnya, berusaha mengamankan bola yang sedang digiring Bastoni di lini pertahanan mereka. Namun sayang, bola tersebut lepas dan direbut Ronaldo yang berlari cepat.
Tentu saja, pemain seperti Ronaldo yang mendapat kesempatan besar semacam itu tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja. Tidak perlu terlalu repot, ia langsung menceploskan bola ke gawang Inter Milan yang tidak berpenghuni.
Bukan hanya soal blunder. Sebelumnya, Handanovic juga kurang dalam hal pengambilann keputusan, yakni tidak dapat membaca arah tendangan Ronaldo dengan baik ketika pemain asal Portugal tersebut mengeksekusi penalti yang berbuah gol pertama Juventus.
Namun terlepas dari kritik yang menghujam Samir Handanovic, orang-orang sepertinya akan lebih tertarik membicarakan durasi kontraknya yang sebentar lagi akan berakhir di Inter Milan, yakni pada musim panas 2022.
Sejumlah kandidat pun digadang-gadang bisa jadi penggantinya jika sang kiper habis kontrak maupun hengkang dari Inter Milan. Sejauh ini, dua pemain yang paling santer dikaitkan dengan isu ini adalah Juan Musso (Udinese) dan Alex Meret (Napoli).
Juan Musso sejatinya bukan nama baru di bursa pencarian pengganti Handanovic. Kabar yang mengaitkan kiper asal Argentina tersebut dengan Inter Milan telah bergulir setidaknya sejak tahun lalu.
Ketertarikan Inter Milan kepada Juan Musso sendiri bukan tanpa alasan. Pasalnya, musim lalu ia tampil sebagai kejutan di daftar clean sheet terbanyak Serie A Liga Italia lantaran menghuni posisi pertama.
Dari 38 pertandingan, ia menorehkan 14 clean sheet dengan presentase 36,8 persen. Jumlah ini bahkan mengungguli Handanovic yang berada di posisi kedua (35 pertandingan, 13 clean sheet, presentase 37,1 persen).
Sementara itu, Alex Meret juga tidak kalah menjanjikannya dibanding Juan Musso. Keduanya sama-sama masih muda dan menjelma sebagai dua dari sekian calon kiper sukses masa depan.
Kepindahan dari Napoli mungkin bisa jadi batu loncatan yang apik bagi Meret. Pasalnya, Gennaro Gattuso masih lebih cenderung menggunakan David Ospina yang lebih berpengalaman sebagai kiper utamanya.
Walaupun Musso and Meret adalah dua kandidat yang cukup menjanjikan, mengganti Samir Handanovic tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengalaman memang guru yang terbaik. Meski melakukan blunder dan kesalahan sekali pun, semua itu adalah bagian dari tugas kiper yang diemban Handanovic dan bisa terjadi kapan saja.
Akan tetapi, lewat pengalaman yang sudah banyak dilaluinya, Handanovic mampu mengatasi momen-momen sulit, salah satunya dengan menunjukkan respons yang tepat saat tertekan.
Melawan Juventus tempo hari misalnya. Terlepas dari blundernya, ia mampu menciptakan beberapa penyelamatan hebat yang pastinya layak diberi apresiasi.
Seperti kata mantan kiper Inter Milan, Tommaso Berni, sejatinya masih ada kesempatan bagi Handanovic untuk jadi bagian starting XI Nerazzurri untuk beberapa waktu ke depan, tentu jika waktu dan situasi mengizinkan.
Satu-satunya isu utama yang mungkin bisa membuat seorang Samir Handanovic tergantikan adalah usianya yang sudah menginjak 36 tahun - meski ada kiper yang jauh lebih tua darinya di Serie A Liga Italia saat ini, yakni Gianluigi Buffon (43 tahun).