FOOTBALL265.COM – Tepat pada hari ini tanggal 6 Februari 63 tahun silam, sebuah peristiwa tragis bernama tragedi Munich terjadi di mana pesawat yang ditumpangi skuat Manchester United (Busby Babes) menabrak pagar bandara dan memakan korban jiwa.
Tragedi ini terjadi di saat Man United tengah dalam usahanya menjadi poros sepak bola Inggris. Saat itu, Setan Merah di asuh oleh Matt Busby yang ditunjuk pada 1945.
Karier Matt Busby sebagai pelatih bermula sebaga pelatih fisik tentara pada Perang Dunia ke-2. Kariernya sebagai pemain sendiri jauh dari Man United di mana ia membela Manchester City dan Liverpool.
Di usa 36 tahun, ia ditunjuk sebagai pelatih Man United setelah menolak peluang menjadi asisten pelatih Liverpool karena adanya perbedaan pendapat dengan petinggi The Reds.
Selain pelatih, Busby juga menjalani peran sebagai manajer Man United dan membuat peran baru di sepak bola Inggris. Kontrak pertama yang ia dapatkan sebagai pelatih Setan Merah pun berdurasi lima tahun.
Untuk menjalani revolusinya, Matt Busby dibantu oleh Jimmy Murphy. Dalam lima tahunnya sebagai manajer Man United, ia hanya mampu memberikan satu gelar yakni Piala FA pada musim 1947/48 dan empat kali berada di posisi kedua.
Revolusi yang dilakukan Matt Busby sendiri tak hanya dari struktur klub, melainkan juga permainan dan susunan pemain. Ia membuat kebijakan apik dengan mengganti para pemain tua dengan pemain muda berusia 17 tahun.
Kebijakan tersebut membuat langkah Man United mudah di musim-musim selanjutnya. Pada musim 1955/56 dan 1956/57, gelar Divisi Satu (kasta teratas Inggris saat itu) pun berhasil di dapat.
Keberhasilan tersebut seakan menandai mimpi Matt Busby dan Manchester United untuk menjadi poros sepak bola Inggris. Namun, dari sinilah tragedi naas tak bisa dihindari sekaligus mengakhiri mimpi yang baru dimulai.
Tepatnya di musim 1957/58. Setelah berhasil merajai kancah domestik, Matt Busby bersama Man United ingin meraih prestasi di kancah Eropa.
Perjalanan di kompetisi Eropa pun dimulai dengan rasa percaya diri yang tinggi dan apik yakni dengan menghajar Shamrock Rovers dengan skor 9-2 dan membungkam Dukla Prague dengan skor 3-1.
Di babak perempatfinal, Man United bertemu lawan berat yakni Red Star Belgrade. Di leg pertama di Old Trafford, Setan Merah arahan Matt Busby mampu menang dengan skor 2-1.
Lalu di Belgrade saat leg kedua, Man United mampu bermain imbang 3-3 dan membuat skuat arahan Matt Busby yang selanjutnya disebut The Busby Babes lolos ke semifinal. Tak disangka, harapan meraih prestasi di Eropa pun tinggal beberapa langkah lagi.
Dekatnya Man United dan The Busby Babes dengan prestasi di kancah Eropa pun harus berakhir saat hendak pulang kembali ke Inggris.
Padatnya jadwal membuat skuat Man United pulang ke Inggris dengan menyewa pesawat berjenis Airspeed Ambassador 2 milik BEA. Kapten yang memimpin penerbangan itu sendiri adalah James Thain dibantu oleh Kopilot, Kenneth Rayment.
Tragedi pun dimulai saat pesawat kehabisan bahan bakar dan harus mendarat di Bandara Munich-Reim, Jerman Barat untuk mengisi bahan bakar.
Setelah mengisi bahan bakar, James Thain dan Kenneth Rayment mencoba lepas landas. Dalam dua kali percobaan, pesawat Airspeed Ambassador 2 tak mampu lepas landas karena cuaca buruk.
Saat itu, ada opsi skuat Man United untuk menginap di Munich. Namun padatnya jadwal memaksa penerbangan tetap dilanjutkan di mana sang kapten mengambil resiko untuk lepas landas ketiga kalinya.
Di usaha yang ketiga inilah tragedi terjadi. Di saat salju turun dengan lebat dan landasan yang mulai licin, pesawat yang ditumpangi itu tergelincir dan menabrak pagar serta rumah terdekat hingga hancur.
20 orang tewas seketika dalam peristiwa naas tersebut dan dua lainnya tewas di Rumah Sakit setelah dirawat. Jumlah penumpang yang tewas mencapai 22 orang dari 44 penumpang yang terdiri dari skuat Man United, Jurnalis, dan suporter.
Delapan pemain kunci di skuat The Busby Babes pun menjadi korban nyawa dalam tragedi itu yakni Geoff Bent, Roger Bryne, Duncan Edwards, David Pegg, Liam Whelan, Tommy Taylor, Eddie Coleman dan Mark Jones.
Peristiwa ini pun menjadi saksi bisu runtuhnya kejayaan The Busby Babes Manchester United arahan Matt Busby yang tengah dimulai dan tengah dibangun.