3 Hal yang Bisa Gagalkan Inter Milan Juara Serie A Italia Musim Ini
1. Kebangkitan Juventus
Berstatus sebagai juara Serie A Italia selama 9 musim terakhir, Juventus kini tertahan di peringkat 3, tertinggal 8 poin dari Inter Milan. Namun, dengan tabungan 1 laga tunda, jarak tersebut bisa terpangkas menjadi 5 poin.
Performa mereka di liga pun terbilang apik dengan 4 kemenangan dan 1 kekalahan dari 5 laga terakhir, mirip dengan Inter yang merebut 4 kemenangan dan 1 seri, serta lebih baik daripada AC Milan.
Dengan moncernya Cristiano Ronaldo yang sudah mencetak 17 gol dan jadi top skor sementara Serie A, serta mental juara kuat seperti yang ditunjukkan ketika menyingkirkan Inter di semifinal Coppa Italia, bukan tidak mungkin Si Nyonya Tua bisa mengejar di 15 pekan yang tersisa.
Apalagi, kedua tim masih akan bertemu masih akan bertemu di pekan ke-37 pada 17 Mei nanti, yang bisa saja menjadi laga penentu scudetto.
2. Badai Cedera
Salah satu kekuatan utama Inter Milan adalah minimnya cedera yang dialami para pemain kunci. Di Serie A Italia musim ini, Nicolo Barella dan Lautaro Martinez belum pernah absen sedangkan Romelu Lukaku, Stefan de Vrij, dan Milan Skriniar secara total hanya absen 7 laga.
Akibatnya, Antonio Conte bisa menurunkan tim terbaiknya hampir setiap pekan. Namun, jika terjadi cedera panjang yang menimpa salah satu pemain kunci pada sisa musim ini, hal itu bisa jadi masalah besar.
Pasalnya, Inter tak punya pelapis sepadan untuk Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku yang sudah mencetak total 30 gol di Serie A Italia, karena buruknya performa Alexis Sanchez.
Situasi yang sama terjadi di lini belakang di mana tak ada pelapis mumpuni untuk trio Stefan de Vrij, Milan Skriniar, dan Alessandro Bastoni.
3. Tekanan Mental
Serie A Italia menjadi satu-satunya peluang Inter merebut gelar musim ini. Faktor itu, ditambah kenyataan Inter Milan sudah belanja besar-besaran di bursa pemain, dan puasa gelar scudetto selama 11 musim, membuat Antonio Conte dan anak buahnya kini berada dalam tekanan besar untuk menjadi juara.
Hal ini bisa saja menjadi bumerang yang membuat para pemain tertekan dan justru mengalami penurunan performa.
Situasi yang sama sempat menimpa AC Milan musim. Usai menutup tahun 2020 sebagai juara musim dingin, besarnya tekanan membuat Rossoneri menelan 4 kekalahan dari 9 pertandingan Serie A Italia sepanjang 2021 sehingga kini melorot ke posisi 2.