Walaupun sudah tidak termasuk pemain muda lagi, Juan Mata masih bisa menarik perhatian banyak klub besar, termasuk Inter Milan, Juventus, dan AS Roma, belum lagi mereka yang berasal dari luar Italia.

Hal ini menunjukkan bahwa Mata memang memiliki kualitas dan magis unik yang melekat pada dirinya, entah itu prestasinya di dalam maupun luar lapangan hijau.

Jika berbicara tentang teknis, tentu tidak perlu lagi meragukan skill pesepak bola yang satu ini. Ia adalah pemain dengan visi apik, operan cepat, dan yang paling penting ketenangan serta konsentrasi saat membawa bola.

Di samping itu, di luar lapangan ia dikenal sebagai pribadi yang baik hati dan santun, jiwa kemanusiaannya pun tinggi. Seolah melengkapi itu semua, Mata juga punya bakat menulis dan bermain kata-kata.

Jika melihat Juan Mata, nampak wajahnya yang ramah dan sangat tipikal pria Spanyol pada umumnya. Namun di balik semua itu, ia terlihat sederhana dan penuh dengan romantika.

Mungkin pembawaan dan sifat itulah yang membuat dirinya berbeda dengan rekan-rekannya yang lain di dunia sepak bola.

Publik pun bisa melihat bahwa Mata bukan hanya berbakat dalam mengungkapkan sudut pandang pribadinya lewat tulisan maupun ucapan, tetapi pembawaannya juga begitu sederhana, seolah tidak peduli dengan keglamoran di luar sana.

Hal ini pun sejalan dengan penilaian Solskjaer tentang pemainnya tersebut. Juan Mata adalah sosok dengan charm-nya sendiri, berbeda dari yang lain.

“Saya tidak kaget banyak yang meminatinya. Pertama, dia adalah pesepak bola hebat. Kedua, dia adalah seorang profesional yang fantastis dan orang yang baik,” kata Solskjaer seperti diberitakan laman Metro.

Dengan perpaduan-perpaduan tersebut di atas, tentu tidak mengherankan apabila Juan Mata masih cukup ‘laku’ diminati banyak klub walaupun usianya terbilang sudah tidak muda lagi.

Ia juga seorang pemain yang tidak akan banyak mengeluh atau melontarkan protes besar-besaran dengan kalimat makian meski jarang dimainkan sekalipun. Lalu, akan seperti apa nasib Juan Mata selanjutnya?