Liga Indonesia

Tanggapan Dokter Tirta soal IDI Kritik Digelarnya Piala Menpora 2021

Selasa, 2 Maret 2021 03:34 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Relawan Peduli Pencegahan Covid-19, Tirta Mandira Hudhi atau yang akrap disapa Dokter Tirta ikut menanggapi kritikan IDI terhadap Piala Menpora 2021.

Dilansir dari Instagram Dokter Tirta, ada salah seorang netizen yang bertanya di kolom komentar kepada pria yang juga menjadi pengusaha dan selebgram itu.

Netizen menanyakan tanggapan Dokter Tirta mengenai kritikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal izin Polri untuk mengelar turnamen pra musim Piala Menpora 2021.

"Dok tanggapan doker Tirta tentang IDI kritik perizinan sepakbola, tapi kemarin pilkada tutup mulut? "Nanya tok"," tulis akun @bruaweut.

Dokter Tirta kemudian menjawab pertanyaan dari netizen itu dan dirinya rupanya ikut mendukung langkah Polri dan PSSI untuk menggelar turnamen sepak bola.

"saya dukung bal2 aj (saya dukung sepak bola aja)," tulis Dokter Tirta.

© https://www.instagram.com/dr.tirta/
Dokter Tirta buka suara mengenai protes IDI terhadap Piala Menpora 2021. Copyright: https://www.instagram.com/dr.tirta/Dokter Tirta buka suara mengenai protes IDI terhadap Piala Menpora 2021.

Diketahui, saat ini memang sedang ramai diperbincangkan mengenai IDI yang tidak setuju bila Polri memberikan izin digelarnya Piala Menpora 2021.

IDI menganggap kalau Piala Menpora 2021 tidak sejalan dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah angka penularan virus corona.

"Pemerintah membuat program Pembatasan Sosial Beeskala Nesar (PSBB), PPKM, PPKM mikro yang mencegah kerumunan. Kemudian kalau sekarang akan menyelenggarakan turnamen ini bagaimana? Itu namanya impelementasinya tidak sesuai dengan tujuan kebijakan," ujar Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban.

"Jadi, jangan membuat kerumunan, kami tidak setuju (penyelenggaraan Piala Menpora 2021). Apa tidak sebaiknya Indonesia juga menunggu positivity rate dibawah 10 persen dulu ?," tuturnya menambahkan.