Tak bisa dipungkiri, Kushedya Hari Yudo sukses menaikan kualitas tim nasional Indonesia. Hari Yudo turut berkontribusi dalam memberikan assist cantik pada gol kedua Timnas yang dicetak oleh M. Rafli. 

Proses assist itu terjadi usai Kushedya melakukan penetrasi di sisi kiri serangan tim nasional. Dari situ ia melepaskan umpan terukur yang dikonversi menjadi gol oleh M. Rafli. 

Selama bertahun-tahun tim nasional Indonesia tidak memiliki sosok penyerang sayap kiri yang memiliki agresivitas dan determinasi seperti Kushedya Hari Yudo. 

Terlepas dari assist yang telah dibuatnya, Hari Yudo secara umum telah memberikan jaminan kualitas pada sisi sayap Timnas Indonesia. Cukup mengherankan memang pemain dengan kualitas seperti Kushedya Hari Yudo baru tercium tim nasional saat dirinya sudah berusia 26 tahun. 

Nama Kushedya Hari Yudo mulai bersinar ketika dirinya tampil gemilang bersama tim promosi, PS Sleman, di Liga 2 2019. Pada musim itu ia tampil 29 kali dengan catatan 5 gol dan 7 assist. 

Andai Liga 1 2020 tak dihentikan, mungkin ia bisa lebih gemilang di klub barunya, Arema FC, saat mampu membuat 2 gol dan 1 assist dari 3 laga. Saat ini, Kushedya Hari Yudo adalah pemain yang paling versatile di lini depan timnas dengan kemampuan bermain di tiga posisi, yakni sayap kanan, sayap kiri, dan striker tengah.

3. Rachmat Irianto

Nama berikutnya yang tampil bagus di laga Timnas Indonesia U-23 vs Persikabo adalah Rachmat Irianto. Bek tangguh milik Persebaya Surabaya ini membuktikan kualitasnya sebagai pemain belakang muda paling potensial saat ini. 

Keputusan Shin Tae-yong untuk memainkannya sejak menit pertama memang sangat tepat. Rachmat Irianto mampu tampil lugas dalam menghentikan serangan dari pemain-pemain Tira Persikabo. 

Selain itu, Rachmat Irianto memiliki kelebihan untuk memainkan sejumlah posisi di lini belakang. Ia tercatat bisa bermain di posisi bek tengah, gelandang bertahan, dan bek sayap kiri. Kemampuan ini tentu sangat berguna bagi Timnas Indonesia U-23 dan senior di masa mendatang.