Dennis Bergkamp, Si Penyihir Arsenal yang Takut Terbang
Meski di musim pertamanya belum ada gelar yang berhasil masuk ke lemari Arsenal, namun sihir Bergkamp mulai terasa di tahun kedua dengan mempersembahkan trofi Liga Primer Inggris.
Selama 11 musim membela skuad The Gunners, pemain bernama lengkap Dennis Nicolaas Maria Bergkamp ini berhasil mencetak 80 gol dari 315 penampilan.
Berbagai gelar juara dan penghargaan pun berhasil diraihnya seperti Pemain Terbaik Liga Inggris, serta tiga gelar Liga Primer Inggris musim 1997/98, 2001/02, dan 2003/04.
Bersama Arsenal, Bergkamp kembali menemukan ketajamannya dan menjadi bagian skuad Arsenal saat menjuarai Liga Inggris dengan rekor tak terkalahkan atau dikenal sebagai The Invincible tahun 2003/04.
Dua puluh tahun menghabiskan waktu sebagai pesepak bola, Dennis Bergkamp memutuskan pensiun pada 2006 silam. Berkat kesetiaannya yang pensiun di tim Arsenal, pihak The Gunners pun membangun patung dirinya di luar Stadion Emirates dan diperkenalkan pada 2014 lalu.
Pascapensiun dari sepak bola, Bergkamp sempat menjabat sebagai staff di Ajax Amsterdam. Namun Bergkamp tampak lebih menyukai dunia taktikal, dan per 21 Maret 2019 kemarin ia memutuskan menjadi asisten pelatih Almere City U21.
Bergkamp Takut Terbang
Salah satu kisah yang paling diingat dari sosok Dennis Bergkamp adalah soal ketakutannya naik pesawat terbang. Dalam biografinya berjudul Stillnes and Speed, dituliskan alasan mengapa Bergkamp takut naik pesawat terbang.
Penyebabnya adalah fobia terbang yang mulai ia derita sejak bermain untuk klub Ajax Amsterdam pada 1986. Ketika itu Bergkamp sudah mulai diserang rasa ketakutan tersebut, namun puncaknya terjadi di Inter Milan saat dirinya sampai gemetar tiap kali naik pesawat.
Sejak itu, Bergkamp pun lebih memilih untuk transportasi jalur darat. Terakhir kali pemain berambut pirang ini menaiki pesawat adalah pada tahun 1994 ketika ia membela TImnas Belanda di Piala Dunia Amerika Serikat.
Di penerbangan terakhirnya itu pun ia dibuat trauma oleh candaan salah seorang wartawan yang menyebut adanya bom di pesawat. Usai kejadian itu, wartawan iseng itu didenda dan dipenjara.
Kepindahannya ke Arsenal pun diikuti oleh klausul tidak naik pesawat terbang. Hal ini cenderung menjadi nilai minus bagi klub yang ia bela, tetapi tidak untuk Arsenal.
Meski begitu, tetap ada penyesalan di hati pelatih The Gunners, Arsene Wenger. Wenger menilai andai saja Dennis Bergkamp tak mengalami fobia semacam itu, ia mungkin akan mencetak lebih banyak gol dan meraih lebih banyak titel di Arsenal.