FOOTBALL265.COM - Arsenal rezim kepelatihan Arsene Wenger begitu identik dengan Liga Champions. Juru taktik berpaspor Prancis ini memegang rekor meloloskan timya ke babak utama dalam 19 edisi beruntun terhitung sejak 1998-1999 hingga 2016-2017.
Sebuah pencapaian yang mengesankan, tapi sejatinya nasib buruk nyaris selalu menimpa Arsenal. Tim Gudang Peluru tak sekali pun menggenggam trofi Liga Champions karena langkah mereka lebih sering terhenti di babak 16 besar.
Total 11 dari 19 kesempatan (1999-2017) Arsenal mentok tak lama setelah memastikan lolos dari fase grup. Artinya, laju armada Wenger yang mampu melebihi babak 16 besar hanya 57 persen selama dua dasawarsa terakhir.
Arsene Wenger kerap kali menunjuk undian yang mempertemukan Arsenal dengan tim-tim kuat sekaliber Bayern Munchen, Barcelona, dan AC Milan di babak 16 besar sebagai penyebab kegagalan. Alasan ini barangkali tak sepenuhnya benar bila mengacu pada edisi 2006-2007.
Kala itu, Arsenal cuma berjumpa PSV Eindhoven. Mereka jelas diunggulkan lantaran bermaterikan pemain kelas wahid seperti Jens Lehmann, Freddie Ljungberg, Cesc Fabregas, dan Sang Raja Emirates, Thierry Henry.
Pada laga leg I di markas PSV, Arsenal menelan kekalahan tipis 0-1. Misi balas dendam kemudian diusung dalam pertemuan berikutnya yang berlangsung di hadapan puluhan ribu Gooners (sebutan bagi pendukung Arsenal), 7 Maret 2007.
#OTD 2007 ⚽️ Thierry Henry plays his final Arsenal match for five years in the #ChampionsLeague elimination to #PSV Eindhoven.
— 🅱️🆁🅸🅵🅵🅰️ (@goonerbeau) March 7, 2020
In the space of 10 days the Gunners' season had gone into meltdown with defeat in the Carling Cup Final and #CL and FA Cup elimination. pic.twitter.com/DwwXRTNPr1
Angin kelolosan mengarah ke kubu Arsenal yang sukses menjebol gawang PSV melalui gol bunuh diri Alex Costa pada menit ke-58. Bek berkepala plontos asal Brasil itu salah mengantisipasi sepak pojok Denilson sehingga bola malah merugikan timnya sendiri.
Memimpin satu gol, Arsenal semakin gencar menekan pertahanan PSV untuk mengubah agregat 1-1. Berbagai upaya dilakukan oleh barisan depan yang berisikan Julio Baptista, Emmanuel Adebayor, dan Thierry Henry (masuk menggantikan Baptista pada menit ke-66).
Gencar menyerang, Arsenal justru kecolongan menjelang bubaran laga. Alex membayar lunas kesalahannya dengan menceploskan gol krusial melalui ayunan kepala menyambut umpan silang Edison Mendez dalam situasi tendangan bebas pada menit ke-83.
Skor imbang 1-1 bertahan hingga wasit meniup peluit akhir. PSV Eindhoven pun melenggang ke perempat final menyingkirkan Arsenal yang notabene merupakan finalis musim sebelumnya.