FOOTBALL265.COM - Joan Laporta akhirnya menjadi presiden lagi menggantikan Josep Maria Bartomeu yang sudah lari. Walaupun begitu, raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, patut gigit jari bisa ditinggal Lionel Messi gara-gara ada kebencian di kubu klub.
Masa depan striker berkebangsaan Argentina itu kian jadi tanda tanya usai kontraknya yang bakal berakhir Juni nanti tanpa ada isyarat perpanjangan. Alasannya menolak sendiri pun terkesan klasik, Catalan tak lagi punya visi-misi juara.
Bayangkan, imbas bobroknya kualitas pelatih dari Ernesto Valverde ke Quique Setien, klub malah mendapat musibah nirgelar. Gelar LaLiga Spanyol yang terenggut baru awalnya saja, ketika terjadi insiden pembantaian 2-8 oleh Bayern Munchen di pentas Eropa.
Ketika prestasi sudah miris, masalah ekonomi pun datang ketika kebijakan pemangkasan 70 persen gaji imbas pandemi Corona. Diketahui Barcelona punya hutang hingga 1,2 miliar euro (Rp20 triliun), status pailit menghantui mereka hingga akhir musim nanti.
Apalagi hadirnya pelatih Ronald Koeman yang enggan mengistimewakannya dan mengusir Luis Suarez selaku sahabat karibnya kian bikin Messi ingin tinggalkan Camp Nou. nafsu pergi Lewat burofax, kepergiannya terhalang klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun).
Para fans alias Cules pun memadati El Barca agar striker berusia 33 tahun tersebut membatalkan keinginannya untuk hengkang. Apalagi, posisi klub saat itu ditinggal oleh Bartomeu, orang yang bertanggung jawab mengatur kehidupan tim.
Setelah adanya berbagai masalah melanda, solusi saat ini ialah mengandalkan Joan Laporta yang dipercaya bisa jadi penyelamat masa depan Barcelona. Bisa saja menghilangkan masalah finansial, kehadirannya ternyata tetap tak mengubah fakta karier Messi nantinya.