FOOTBALL265.COM - Sir Bobby Moore, Bryan Robson, Alan Shearer, David Beckham, John Terry, dan Steven Gerrard. Deretan nama tersebut merupakan kapten timnas Inggris yang terdengar akrab di telinga para penikmat sepak bola.

Bagaimana dengan Cuthbert Ottaway? Namanya kalah populer ketimbang Moore, Robson, Shearer, Beckham, Terry, dan Gerrard. Padahal, dia adalah kapten pertama yang tercatat memimpin tim dalam laga resmi kontra Skotlandia, 30 November 1872.  

Tak banyak referensi yang menceritakan soal Ottaway. Yang jelas, dia diketahui sebagai atlet serba bisa lantaran tak cuma jago mengolah bola di lapangan hijau, melainkan juga bermain kriket, tenis, dan cabang atletik.

Di sepak bola, Ottaway pernah mencicipi gelar bergengsi sewaktu membela Oxford University. Menyandang ban kapten, pemain yang disebut memiliki kelebihan dalam hal kecepatan berlari dan dribel ini mengantarkan timnya menjuarai Piala FA 1874.

Ottaway memimpin Oxford yang sebagian besar materi pemainnya merupakan mahasiswa universitas menghadapi tim angkatan darat Inggris, Royal Engineers. Dia bertekad menuntaskan rasa penasaran semusim terdahulu akibat keok dari Wanderers FC di final, 14 Maret 1874.

Pertandingan berlangsung di Kennington Oval (sekarang lapangan kriket), London Selatan, yang disaksikan oleh sekitar 2.000 penonton. Oxford langsung mengambil inisiatif menyerang sejak sepak mula dan sukses membuka keunggulan pada menit ke-10.

Charles Mackarness menceploskan bola ke gawang Engineers via sepakan jarak dekat memaksimalkan kemelut yang tercipta dalam situasi sepak pojok. Kakinya lebih cepat menyambar si kulit bulat daripada bek dan kiper lawan.

Berselang 10 menit kemudian, Oxford menggandakan skor berkat aksi Frederick Patton. Dia menyambut operan Ottaway yang terlebih dulu melakukan dribel dan kerja sama apik dengan sesama pemain depan, Wapole Vidal.

Engineers sempat berupaya membalas, tapi peluang terbaik tim pemakai kostum biru-merah jambu ini melalui sepakan Henry Renny-Tailyour terbentur mistar gawang lawan. Skor 2-0 untuk Oxford bertahan hingga bubaran.

Inilah gelar perdana sekaligus satu-satunya bagi Oxford sampai saat ini. Sebuah sejarah yang tergolong indah karena melibatkan sosok legendaris sekaliber Ottaway.