Ketika Rivaldo Bikin Klub Asal Afrika Degradasi ke Divisi 3
Kabuscorp sendiri merupakan klub multisports yang berbasis di Luanda, Angola. Kabuscorp juga merupakan tim papan atas Girabola yang tak lain kasta tertinggi sepak bola Angola saat itu.
Pada Januari 2012, Kabuscorp membuat gebrakan dengan memboyong pemain kelas dunia pada sosok Rivaldo. Ia diboyong dengan tujuan membawa Kabuscorp menjadi juara liga dan mendapat pemasukan dari nama besar sang pemain.
Kabuscorp pun terbilang jor-joran untuk membawa Rivaldo ke Angola. Kabuscorp bahkan berani membayar Rivaldo 750 ribu dolar dengan kontrak 1 tahun yang bisa diperpanjang 1 tahun lagi.
Besarnya dana yang dikeluarkan Kabuscorp pun sempat terbayar karena Rivaldo yang kala itu berusia 39 tahun tampil apik dan mampu mencetak 11 gol.
Sayangnya, Rivaldo gagal membawa Kabuscorp juara dan hanya finis di tempat keempat. Pada akhir musim, Rivaldo pun hengkang dari Kaburscorp.
Alasannya bukan karena malu gagal membawa juara, melainkan Kaburscorp terganjal masalah finansial. Dilaporkan Kaburscorp menunggak gaji Rivaldo sepanjang 2012.
Karena haknya digantung, Rivaldo mengadu ke FIFA. Dan barulah pada tahun 2018, FIFA menghukum Kabuscorp lewat FAF (federasi sepak bola Angola) dengan pengurangan 6 poin di 2012.
Nasib Kabuscorp karena menunggak gaji Rivaldo yang sekiranya usai ternyata ketambahan nasib sial lainnya. Di tahun 2018, Kabuscorp juga tersangkut masalah karena membohongi TP Mazembe (klub dari Kongo) soal transfer Tresor Mputu pada tahun 2014.
Di 2019, FIFA kembali menghukum Kabuscorp lewat FAF dengan pemotongan 9 poin karena gagal membayar gaji 6 pemain. Pada akhirnya, Kabuscorp hancur saat FIFA memutuskan memberi hukuman degradasi sebanyak dua kali untuk Kabuscorps.
Dengan degradasi dua kali, maka Kabuscorps turun ke Divisi 3 sepak bola Angola. Nasib naas itu pun sempat menjadi perhatian dunia dan menjadi pengingat agar setiap tim yang tengah berjaya untuk hati-hati dalam melakukan transfer pemain.