Peraih Ballon d'Or enam kali itu belum terlalu diperhitungkan saat itu, meskipun dia sudah berkembang menjadi salah satu yang terbaik di planet ini, apalagi Messi telah melakukan dua penampilan buruk sebelum kedatangan Ibrahimovic.

Itu adalah musim keempat Messi di tim utama tetapi buku itu selanjutnya mengatakan, "Messi gagal bersinar dalam beberapa pertandingan dan Ibrahimovic bermain bagus. Tiba-tiba, ada intrik pribadi bagi pemain Argentina itu."

Pada akhirnya Pep Guardiola menempatkan Messi sebagai penyerang sayap dengan Ibra menjadi ujung tombak. Hasilnya pemain jebolan akademi La Masia itu malah tampil trengginas dengan mencetak 47 gol dalam 53 laga di semua kompetisi.

Sedangkan Ibrahimovic mencetak 21 gol dalam 45 penampilan untuk raksasa Catalan sebelum pindah ke AC Milan.