Maria Dolores dos Santos Aveiro merasa beruntung dengan karier cemerlang yang dimiliki oleh Cristiano Ronaldo sehingga ia bisa membantu kehidupan keluargnya.

“Saat itu saya mengirim Hugo ke panti rehabilitasi. Namun saya masih bekerja sebagai tukang bersih-bersih yang hanya memiliki pendapatan 400 dolar AS (Rp5,8 juta) per bulannya sehingga saya harus berhutang untuk membiayai perawatan Hugo,” kata Dolores, dilansir dari Sport Bible.

“Cristino Ronaldo kala itu masih berusia 16 tahun namun sudah memiliki penghasilan lebih, dan ahirnya dia yang membayar biaya rehabilitasi kakaknya,”

“Gaji dari hasil kerja kerasnya mampu menyelamatkan Hugo. Segalanya mungkin akan jauh berbeda jika Ronaldo bukan seorang pesepakbola,” jelasnya.

Kebaikan hati Ronaldo saat memutuskan untuk membantu Hugo pun didasari lantaran ia tak mau kejadian yang menimpa ayahnya, Jose Diniz Aveiro yang meninggal pada 2005 karen penyakit liver atau gangguan hati yang disebabkan karena kecanduan minuman keras.

Kematian sang ayah yang memberikan duka mendalam pun menjadi salah satu alasan Cristiano Ronaldo untuk tetap menjadi olahragawan yang anti alkohol serta menjaga kesehatan tubuhnya dengan menjaga pola makan dan kesehatan tubuh.