FOOTBALL265.COM - Kedigdayaan Real Madrid sebagai penguasa LaLiga Spanyol dan juara terbanyak Liga Champions, kian dekat alami keruntuhan. Pasalnya, skuat Zinedine Zidane berpotensi kehilangan Sergio Ramos.
Semenjak didatangkan dari Sevilla pada 2005 lalu, penampilan sang kapten begitu krusial bagi kubu putih. Bagaimana tidak? 22 gelar juara mampu dipersembahkannya ke Santiago Bernabeu, empat diantaranya bahkan Liga Champions.
Statistiknya sendiri tergolong 'abnormal' untuk sekaliber pemain bertahan ketika mampu cetak 104 gol dalam 720 pertandingan senior bareng Los Nervionenses dan Los Blancos sejak 2004 lalu. Meski sudah berusia 35 tahun, performanya nampak tak ada matinya.
Salah satu bukti kegemilangan Sergio Ramos terlihat ketika mampu bekerjasama dengan alumni Los Galacticos jilid dua. Saat ia jadi Jenderal Lini Belakang, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gareth Bale lakukan serangan di garis depan.
Adapun ketika Ronaldo minggat ke Juventus pada 2018 lalu dan Zidane yang 'matikan' karier Bale, bek Spanyol ini menjadi pemegang kunci eksekutor penalti wajib Real Madrid. Hasilnya? Ia mampu sumbangkan LaLiga Spanyol dan Supercopa de Espana musim lalu.
Bisa dibilang simbol dari bek ini begitu terlihat karena perannya selalu buat Los Merengues menang tepat saat turun di lapangan. Sayangnya, kepastian nasib sang pemain bertahan ini justru menggantung gara-gara kebijakan klub.
Ya, moto Florentino Perez selaku presiden Real Madrid yang enggan pertahankan pemain tua membuat Ramos harus siap ditendang. Merasa berhak untuk jadi legenda di Bernabeu, ia pun mendeklarasikan masa depannya tanpa takut untuk hengkang.