In-depth

Duel Antarlini Bayern Munchen vs PSG di Liga Champions: Perang Kreativitas

Rabu, 7 April 2021 13:33 WIB
Editor: Coro Mountana
© Twitter @championsleague
Pemain Bayern Munchen, Kingsley Coman, mencetak gol ke jala PSG di final Liga Champions, Senin (24/08/20) dini hari WIB. Copyright: © Twitter @championsleague
Pemain Bayern Munchen, Kingsley Coman, mencetak gol ke jala PSG di final Liga Champions, Senin (24/08/20) dini hari WIB.

FOOTBALL265.COM - Bagaimana duel antarlini Bayern Munchen vs Paris Saint-Germain (PSG) dalam lanjutan leg pertama babak 8 besar Liga Champions.

Bayern Munchen bakal menjamu PSG di Allianz Arena dini hari nanti dalam lanjutan leg pertama babak 8 besar Liga Champions. Tentu Bayern Munchen harus mewaspadai potensi ancaman balas dendam PSG.

Seperti yang kita tahu di final Liga Champions musim lalu, PSG alami kekalahan dari Bayern Munchen. Bukan tidak mungkin kali ini PSG bakal menuntut balas dendam dengan mendepak Bayern Munchen di 8 besar.

Selain adanya aroma balas dendam, duel Bayern Munchen vs PSG diyakini bakal sangat seru mengingat keduanya diisi banyak pemain berkualitas. Meski Bayern Munchen tanpa Robert Lewandowski dan PSG tanpa Marco Verrati.

Mereka masih memiliki banyak pemain bintang yang tersebar di setiap lininya. Lantas, bakal seperti apa duel antarlini Bayern Munchen vs PSG di Liga Champions nanti?

Kiper

Manuel Neuer vs Keylor Navas

Kita mulai dari sektor penjaga gawang di mana ada Manuel Neuer untuk Bayern Munchen dan Keylor Navas di PSG. Jujur saja, untuk saat ini, bisa dikatakan Neuer dan Navas merupakan salah dua kiper terbaik di dunia.

Kita sudah melihat betapa bagusnya positioning Neuer, ia dengan ketenangannya, beberapa kali mampu mematahkan upaya lawan bahkan saat one on one sekalipun. Sebaliknya, Navas juga sedang on fire, menahan penalti Lionel Messi adalah buktinya.

Dari statistik pun, keduanya berimbang jadi sulit untuk melihat siapa yang bakal lebih unggul. Satu hal yang pasti, Neuer akan mewakili kiper modern yang bisa mendistribusikan bola, sedangkan Navas adalah contoh terbaik bagaimana hebatnya reflek kiper tradisional.