FOOTBALL265.COM – Mason Mount sekali lagi membuktikan dirinya bukanlah sekadar ‘anak Frank Lampard’ seperti tuduhan banyak orang menyusul penampilan apiknya bersama Thomas Tuchel dan Chelsea.
Nama Mount dan kata ‘kritik’ berjalan seiringan sepanjang musim 2020/21 ini. Hal ini tak lepas dari statusnya sebagai anak kesayangan pelatih.
Dari Lampard, Gareth Southgate (Timnas Inggris), hingga Tuchel selalu mengandalkannya. Mungkin, di nama pelatih terakhir saja kritikan kepadanya mulai berkurang.
Kritikan yang mulai berkurang itu tak lepas dari keputusan Tuchel yang terkadang mencadangkannya demi merotasi pemain mengingat masih ada tiga kompetisi yang harus dijalani Chelsea.
Meski kerap disebut ‘anak Frank Lampard’, Mason Mount menegaskan dirinya adalah pemain yang diimpikan pelatih manapun. Hal itu ia buktikan kala mengilhami Chelsea meraih kemenangan di leg pertama babak perempatfinal Liga Champions melawan FC Porto.
Di laga yang berlangsung di Ramon Sanchez Pizjuan tersebut, Mount berhasil mencetak gol pertama Chelsea lewat aksi briliannya.
Dengan kecerdikannya, ia mampu mengontrol bola dan mengelabui bek FC Porto sebelum melepaskan tembakan keras mendatar ke pojok kanan gawang Agustin Marchesin.
Hebatnya, gol itu ia buat dari satu-satunya peluang tembakan ke gawang Chelsea di babak pertama. Pasalnya, The Blues di laga itu digempur habis-habisan oleh FC Porto di 45 menit pertama.
Apa yang ditampilkan Mount menuai beragam pujian dari beberapa kalangan entah pemain, pandit atau bahkan pecinta sepak bola di dunia maya.
Bahkan, penampilan Mason Mount tersebut menegaskan bahwa dirinya memang pemain idaman setiap pelatih dan bukan hanya anak emas Frank Lampard semata.