FOOTBALL265.COM - Menyelami karier Presiden Real Madrid, Florentino Perez, si sosok paling berpengaruh di dunia sepak bola yang kini memimpin pembentukan Liga Super Eropa.
Nama Florentino Perez menjadi buah bibir di jagat sepak bola dunia. Bagaimana tidak, sosok presiden Real Madrid itu jadi tokoh utama dalam pembentukan Liga Super Eropa (European Super League) yang tengah menjadi perbincangan masyarakat luas.
Gonjang-ganjing terjadi di persepakbolaan Eropa. Sebanyak 12 klub elite benua biru sepakat membentuk Liga Super Eropa atau European Super League (ESL) sebagai tandingan Liga Champions milik UEFA.
Gagasan Liga Super Eropa gaungnya kian santer sejak beredarnya informasi per Minggu (18/04/21) di mana belasan tim elite Eropa akan mendeklarasikan bergabung dengan kompetisi ini.
Meski dideklarasikan pada menjelang musim panas 2021, faktanya rencana pendirian ESL sudah tercetus bertahun-tahun lalu. Adalah sosok Florentino Perez (presiden Real Madrid) yang dikabarkan mengingini kompetisi semacam ini pada 2009 silam.
"Kami sudah menyepakati European Super League terbaru yang menjamin bahwa yang terbaik akan selalu bermain melawan yang terbaik - itu tidak terjadi di Liga Champions," kata Perez ketika itu kepada The Telegraph.
Sebagai informasi, Liga Super Eropa terbentuk lantaran sejumlah besar klub raksasa Eropa (12 tim yang disebutkan tadi dan kini dianggap sebagai pendiri European Super League) percaya bahwa format Liga Champions saat ini masih dianggap kurang menguntungkan.
Florentino Perez mengklaim pendirian ESL adalah usaha untuk menyelamatkan sepak bola. "Ketika saya mengatakan menyelamatkan sepak bola, saya bermaksud menyelamatkan semua orang, sehingga selama 20 tahun ke depan setidaknya kita bisa hidup damai. Situasinya sangat dramatis. Kami yakin format ini bisa menyelamatkan sepak bola, seperti Piala Eropa menyelamatkan sepak bola pada 50-an," ujarnya.
Perez meyakini bahwa Liga Super Eropa adalah wadah yang tepat untuk mewujudkan hal tersebut. Meski begitu, pernyataan dari Perez ini dianggap egois oleh banyak pihak.
Bagaimana tidak, membawa embel-embel 'menyelamatkan sepak bola dunia' tetapi fakta yang ada adalah belasan klub hanya mencari keuntungan untuk mereka sendiri. Ratusan juta euro masuk ke kantong klub-klub besar yang akhirnya melebarkan kesenjangan dengan klub-klub kecil.
Namun, bukan Florentino Perez namanya jika tidak memiliki kuasa. Pria 74 tahun itu dengan lantang menantang UEFA untuk mendepak klub-klub peserta Liga Super Eropa dari Liga Champions. Perez juga bertaruh UEFA tak akan berani melarang para pemain bermain di Piala Dunia dan Piala Eropa.
Sebetulnya, seperti apa sosok Florentino Perez yang sesungguhnya? Bagaimana ia bisa menjadi begitu kuat seperti sekarang ini?