Florentino Perez, dari Politikus Gagal sampai Jadi Orang Terkuat di Sepak Bola
Sebelum Liga Super Eropa ramai diperbincangkan, Florentino Perez telah terlebih dahulu menunjukkan kuasanya di jagat sepak bola. Hal itu terbukti dari kepemimpinannya selama belasan tahun di klub raksasa LaLiga Spanyol, Real Madrid.
Florentino Perez adalah orang di balik proyek Galacticos Real Madrid pada era 2000-an. Di bawah Florentino Perez, Real Madrid merengkuh tiga gelar Liga Champions yang diraih secara berturut-turut.
Secara umum, ia adalah presiden yang paling sukses mempertahankan performa timnya di Eropa. Geliat Florentino Perez di balik layar jelas tidak bisa dianggap remeh.
Florentino Perez memiliki pengaruh yang begitu kuat di Santiago Bernabeu. Ia bisa mengumpulkan bintang-bintang terbaik dunia dan sekaligus mendepak pemain selevel Cristiano Ronaldo.
Mungkin, latar belakangnya yang adalah mantan politikus sekaligus pebisnis andal membuat Perez begitu lihai dalam birokrasi sepak bola. Jauh sebelum mengisi kursi jabatan presiden Los Blancos, Florentino Perez merupakan mahasiswa yang belajar di jurusan teknik sipil.
Selepas berkuliah, ia bekerja di instansi pemerintah. Florentino muda bekerja di Dewan Kota Madrid dengan jabatan rendah. Tak lama kemudian, ia bekerja di Kementerian Pekerja dan Transportasi
Tak puas dengan kariernya, Florentino Perez akhirnya merambah dunia politik. Ia diangkat sebagai Sekjen Partai Reformis Demokratik Spanyol yang baru didirikan.
Namun, kariernya di politik tak berlangsung lama. Hanya hitungan hari setelah Pemilu 1986, partai yang menaunginya bubar. Florentino pun memutuskan tidak melanjutkan karier di politik dan hijrah ke dunia bisnis.
Di sinilah sepertinya peruntungan Florentino Perez berada. Florentino memulai karier bisnisnya dengan membeli perusahaan konstruksi kecil bersama sejumlah rekannya.
Tak ada yang menyangka, perusahaan konstruksi kecil dan hampir bangkrut yang dibelinya bakal menjadi perusahaan kontruksi terbesar di Spanyol sekaligus salah satu raksasa korporasi internasional dengan nama ACS (Actividades de Construcción y Servicios)
Florentino yang berjuang di era 90-an akhirnya sukses merintis bisnis kontruksinya hingga menjadi elemen penting dalam pengembangan perekonomian Spanyol hingga saat ini.
Akhirnya, dengan modal yang cukup, pada tahun 1995 ia memutuskan membeli saham mayoritas Real Madrid sekaligus menyingkirkan presiden Lorenzo Sanz.
Florentino Perez memimpin Real Madrid dalam dua era, yakni tahun 2000-2006 dan 2009 - hingga saat ini. Ia menjadi salah satu presiden tersukses dalam sejarah klub Real Madrid.
Pengaruhnya yang besar di dunia bisnis dan perekonomian Spanyol serta statusnya sebagai pemilik klub terbesar di dunia membuat Florentino Perez menjadi orang yang begitu disegani.
Apalagi, Florentino Perez adalah orang yang berani alias bernyali besar dalam mengambil keputusan-keputusan nekat seperti pemecatan dan lainnya. Maka tak heran sabda-sabdanya begitu 'ditakuti' oleh UEFA termasuk dalam kisruh Liga Super Eropa.