FOOTBALL265.COM - Florentino Perez meyakini jika Liga Super Eropa belum mati dan tetap bakal bergulir. Siapa sangka, Barcelona justru menjilat rival LaLiga Spanyol, Real Madrid, agar tetap bisa ikut serta di liga itu.
Berawal tak adanya transparansi UEFA sekaligus dugaan korupsi yang merugikan banyak klub membuat presiden Los Blancos muak dengan Liga Champions pada 2009 lalu. Meskipun timnya juara 13 kali, ia merasa kompetisi ini hanya buang-buang uang.
Setelah sekian lama canangkan adanya liga elit, diskusi alot dengan para petinggi klub seantero Eropa membuahkan hasil mengejutkan. Ya, berkat hubungan baik dengan Andrea Agnelli, presiden Juventus, liga independen khusus 20 klub besar tercipta.
Awalnya ada 12 klub yang terdiri dari The Big Six Liga Inggris, tiga klub Serie A, dan tiga lainnya wakil LaLiga Spanyol (Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid) bakal jadi pendirinya. Hal ini tak lepas dari keuntungan investasi dari Bank JP Morgan.
Dengaan investasi hingga 6 miliar euro (Rp105 triliun) dan hadiah partisipasi hingga 300 juta euro (Rp5,2 triliun), tak heran membuat 12 klub itu sepakat tinggalkan UEFA. Akan tetapi, beragam kecaman buat pentas ini terpaksa ditangguhkan.
Berawal dari menarik dirinya enam klub asal Inggris, Liga Super Eropa dipastikan 'mati' hanya dalam waktu 48 jam sejak diumumkan bakal bergulir. Kendati demikian, Perez tak menerima kenyataan tersebut karena adanya kontrak pengikat.
Ketua Liga Super Eropa dan presiden Real Madrid ini pun menyebut semua klub yang hengkang tetap akan kembali pada akhirnya dengan artian demi selamatkan era sepak bola. Barcelona sendiri bertahan, tapi bukan demi sepak bola melainkan keuntungan semata.