Liga Indonesia

Tidak Mudik, Kiper PSIM Yogyakarta Memilih Lebaran di Tasikmalaya

Jumat, 14 Mei 2021 19:37 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Coro Mountana
© Bobotoh.id
Imam Arief Fadillah, eks Kiper Persib Bandung Copyright: © Bobotoh.id
Imam Arief Fadillah, eks Kiper Persib Bandung

FOOTBALL265.COM - Penjaga gawang PSIM Yogyakarta, Imam Arief Fadillah, tidak melakukan tradisi mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 H dan memilih merayakan lebaran tahun ini bersama keluarga di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Menurut mantan penjaga gawang Persib Bandung ini, pada lebaran tahun-tahun sebelumnya tradisi mudik sering dijalankan olehnya, lantaran di Bandung masih ada neneknya.

Namun, saat pandemi corona atau covid-19, ia memutuskan untuk tidak mudik sebagai antisipasi mencegah hal yang tidak diinginkan.

Apalagi, pada tahun ini lebaran masih di tengah pandemi corona dan pemerintah juga memberlakukan larangan mudik, sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Lebaran di Tasik, karena gak bisa mudik ke Bandung juga, memang mengkhawatirkan juga takutnya ada virus, jadi saya memilih bertahan saja di Tasik untuk sementara waktu, jadi di Tasik juga sama keluarga dekat," kata Imam kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Penjaga gawang yang sempat memperkuat Barito Putera dan Persebaya Surabaya ini tak menampik memiliki keinginan untuk merayakan Idul Fitri bersama neneknya dan keluarga yang lainnya. 

Namun, kondisi saat ini masih belum memungkinkan baginya untuk merayakan lebaran bersama nenek dan keluarga lainnya di Bandung, pasalnya pandemi covid-19 masih belum terkendali. Sehingga, pemain berusia 31 tahun ini harus menahan diri untuk tidak mudik ke Kota Kembang.

"Gak ada momen spesial, karena sudah dua tahun ini lebaran di Tasik, momen berharga kebetulan nenek saya, tinggal satu-satunya lagi di Bandung jadi pengen lebaran di sana apalagi beliau sudah tua, jadi ingin ketemu lebaran bareng-bareng," ungkapnya.

"Tapi apa boleh buat, lebih baik begini dulu dari pada apa-apa, jadi protokol kesehatannya harus diikuti," tegas Imam.