In-depth

Rahasia Lille Menghapus Cap 'Liga Petani' di Ligue 1 Prancis Musim Ini

Senin, 17 Mei 2021 09:57 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Alexandre Dimou/Icon Sport via Getty Images
Sven Botman, pemain asal klub Lille. Copyright: © Alexandre Dimou/Icon Sport via Getty Images
Sven Botman, pemain asal klub Lille.
Kunci Kesuksesan Lille di Ligue 1 Prancis 2020-2021

Bisa dikatakan, Lille menjadi salah satu tim paling mengejutkan di Eropa musim ini. Les Dogues mampu merajai klasemen Ligue 1 Prancis 2020/21 kendati kehilangan dua pemain vitalnya.

Sebagaimana diketahui, Lille melepas dua pemain kuncinya yakni Victor Osimhen dan Gabriel Magalhaes di musim panas lalu. Kepergian keduanya nyatanya tak menggembosi kekuatan anak asuh Christope Galtier.

Mahar besar yang Lille terima dari kedua pemain ini pun membuat mereka mendatangkan pemain lain yang tak kalah berkualitas pada sosok Sven Botman dan Jonathan David. Hebatnya, kedua nama terakhir ini didatangkan dengan harga murah.

Itu menjadi salah satu resep kesuksesan Lille musim ini yakni meregenerasi pemain bintang dengan melahirkan bintang anyar yang tak kalah menarik.

Selain regenerasi pemain, kunci Lille lainnya ada pada sosok BurakYilmaz, veteran yang didatangkan di musim panas secara cuma-cuma.

Dalam artikel INDOSPORT yang berjudul ‘Burak Yilmaz: Bomber Gaek Lille Penghancur Monopoli PSG di Ligue 1 Prancis’, telah dijabarkan betapa pentingnya peran veterana asal Turki tersebut.

Ia mampu menjadi ujung tombak dan penentu bagi Lille kendati saat didatangkan dirinya hanya didapuk sebagai deputi atau pembantu Jonathan David dan Timothy Weah.

Bahkan, Yilmaz mampu melampaui catatan gol Osimhen (13 gol) di Ligue 1 Prancis dengan 15 gol. Sebagai catatan, Osimhen dilepas oleh Lille ke Napoli dengan mahar 70 juta poundsterling.

Lalu, resep ketiga terletak pada otak sang pelatih, Christophe Galtier sendiri. Ia mampu mengubah permainan Lille lebih Compact dalam bertahan.

Dengan skema 4-4-2 andalannya, Galtier memainkan taktik seimbang dalam bertahan dan menyerang. Sebagai contoh dalam bertahan, Lille baru kebobolan 22 gol saja dari 37 laga yang telah dijalani.

Seperti kata Sir Alex Ferguson, untuk memenangkan gelar butuh pertahanan yang solid danGaltier mampu menerapkannya dengan baik sehingga Lille bisa menghapus hegemoni PSG musim ini.

Namun, Ligue 1 Prancis masih menyisakan satu laga terakhir. Lille boleh unggul. Tapi tak berarti satu tangan mereka telah menggenggam piala.

Untuk benar-benar mewujudkan Ligue 1 bukanlah ‘Liga  Petani’, Lille harus menang di partai terakhirnya saat bertandang ke markas Angers.