In-depth

Jeblok Jelang Akhir Musim, Bagaimana Chelsea Mulai Kehabisan Bensin?

Selasa, 18 Mei 2021 13:44 WIB
Editor: Coro Mountana
 Copyright:
Penyebab Chelsea Kalah Terus di 2 Laga Terakhir

Jika melihat formasi yang diturunkan oleh Thomas Tuchel dalam 4 laga terakhir melawan Real Madrid, Manchester City, Arsenal dan Leicester, sebenarnya nyaris sama. Di atas kertas, Chelsea tetap main dengan 3-4-2-1.

Di mana dalam formasi itu, para pemain Chelsea bisa bergerak secara fluid dengan terkadang bisa menjadi 3-4-1-2 atau 5-4-1 ketika bertahan. Hanya saja, ada perbedaan yang cukup mencolok di susunan pemain utamanya.

Saat melawan Real Madrid, tampak Chelsea menurunkan pemain terbaiknya seperti Timo Werner, Mason Mount, N’Golo Kante, Thiago Silva, Jorginho hingga Edouard Mendy. Tapi di laga lawan Manchester City, Tuchel berani mainkan Billy Gilmour.

Sebenarnya pemuda 19 tahun itu cukup sering tampil juga, hanya saja biasanya gelandang bertahan sudah jadi milik Kante, Jorginho atau Kovacic. Namun dikarenakan Kovacic absen, makanya Gilmour bisa masuk tim.

Namun dengan kiper tetap Mendy, Chelsea berhasil meraih kemenangan atas Manchester City. Yang jadi masalah adalah di 2 laga selanjutnya, ketika Tuchel mengistirahatkan Mendy untuk memberi tempat pada Kepa Arrizabalaga.

Tak hanya itu, Hakim Ziyech yang biasanya bertugas sebagai supersub juga mulai diberi kesempatan main sebagai inti saat lawan Leicester. Tampak di sini, Tuchel mulai melakukan rotasi pemain sejak Chelsea kalahkan Real Madrid.

Apa yang dilakukan oleh Tuchel sebenarnya sah-sah saja karena Chelsea tengah dihadang jadwal padat menjelang akhir musim. Selain itu juga, bisa jadi Tuchel ingin mengistirahatkan pemain utamanya dan agar tak ketahuan Manchester City tentang kekuatan sebenarnya jelang final Liga Champions.

Sehingga pemain-pemain yang biasanya duduk di bangku cadangan jadi lebih dikasih kesempatan waktu bermain. Tapi rotasi pemain sedikit banyak pasti bakal mengurangi kekuatan sesungguhnya Chelsea sehingga mengakibatkan mereka mulai kalah.

Jadi, ada kecenderungan, Tuchel seperti ingin menyimpan kekuatan terbaiknya demi mengalahkan Manchester City di final Liga Champions. Apa yang dilakukan Tuchel sangat taktis dan sah.

Hanya saja, sepertinya di laga dini hari nanti lawan Leicester, Tuchel harus menurunkan kekuatan terbaiknya agar menjamin tempat di Liga Champions musim depan. Sehingga setelah itu, Tuchel bisa fokus sepenuhnya mempersiapkan Chelsea di final Liga Champions akhir Mei.