Untungnya, Szczesny meski sering blunder, tapi ia bakal dilindungi oleh 3 bek handal dari gabungan Juventus dan Atalanta. Matthijs de Ligt dan Giorgio Chiellini dari Juventus serta bek Atalanta, Cristian Romero.

Kalau Chiellini, rasanya tak perlu diragukan lagi kemampuannya, pengalamannya selama melawan striker kelas dunia memang tak bisa dibohongi. Keunggulan Chiellini ada pada kemampuan membaca pergerakan lawan.

Sedangkan De Ligt, ia adalah bek muda yang sangat potensial untuk menjadi terbaik pada masa depan. Romero pun tak bisa dianggap remeh, ia adalah salah satu bek terbaik Atalanta yang sedang diincar banyak klub besar.

Robin Gosens, Adrien Rabiot, Marten de Roon, Juan Cuadrado

Berangkat ke tengah, ada Robin Gosens yang sangat kuat ketika harus bermain di sisi kiri. Ia sanggup bolak-balik maju membantu menyerang dan mundur bertahan dengan timing sangat tepat.

Sedangkan di sisi kanan, ada Cuadrado yang bisa melepaskan umpan silang sangat akurat. Jika di tengah diberdayakan untuk melakukan serangan, maka di tengah bisa dimaksimalkan untuk melakukan pertahanan.

Marten de Roon adalah kunci bagaimana Atalanta tetap bisa seimbang permainannya. Sedangkan Rabiot ini nanti akan berfungsi sebagai gelandang pengangkut air karena ia bisa melakukan dribling sangat baik.

Ruslan Malinovskyi

Jika seandainya Rabiot tidak mampu membantu penyerangan, maka tugas itu akan menjadi milik Malinovskyi. Playmaker Atalanta itu perlahan mulai bisa menggantikan kepergian Papu Gomez yang selama ini jadi otak serangan Atalanta.

Itu terbukti dengan status Malinovskyi sebagai top assists di Serie A Italia untuk sementara. Sehingga Malinovskyi adalah trequartista terbaik dari tim gabungan Atalanta dan Juventus di final Coppa Italia nanti.

Cristiano Ronaldo, Duvan Zapata

Bola-bola kiriman Malinovskyi nantinya akan disantap oleh duet Cristiano Ronaldo dan Duvan Zapata. Dua striker ini bakal sangat mengerikan ketika harus berkolaborasi.

Bayangkan saja, Zapata dengan kekuatan fisiknya bisa bertindak sebagai decoy agar Ronaldo punya ruang lebih dalam menyelesaikan peluang. Ronaldo pun juga bisa saja bertindak sebagai pengecoh.

Lagipula, penyelesain akhir Zapata juga tak terlalu buruk dan bisa dijadikan opsi untuk mencetak gol selain Ronaldo. Itulah sekiranya starting XI gabungan Atalanta dan Juventus, sudah cukup menakutkan?