Liga Spanyol

Gara-gara Hal Tak Terduga, Lionel Messi Bisa Membelot dari Barcelona dan Laporta

Sabtu, 22 Mei 2021 01:30 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Subhan Wirawan
© Grafis:Frmn/Football265.com
Impian Joan Laporta dan raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, agar Lionel Messi bertahan bisa jadi mustahil untuk terjadi gara-gara PSG berikan tawaran menggoda. Copyright: © Grafis:Frmn/Football265.com
Impian Joan Laporta dan raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, agar Lionel Messi bertahan bisa jadi mustahil untuk terjadi gara-gara PSG berikan tawaran menggoda.

FOOTBALL265.COM - Harapan Joan Laporta agar Lionel Messi masih mau mengabdi di Barcelona meski gagal boyong LaLiga Spanyol 2020-2021 bisa jadi sangat tipis. Pasalnya, sang kapten bisa pindah ke klub ini karena hal tak terduga.

Meniti karier sejak datang dari Newell's Old Boys, karier pemain berkebangsaan Argentina ini langsung melejit usai gabung skuat utama Barca selama 17 tahun lamanya. Selama itu pula 35 gelar juara mampu dipersembahkannya bagi klub.

Tak cuma prestasi trofi, statistik gilanya berupa 672 gol dan 304 assists pun mampu dibuatnya dalam total 778 pertandingan. Selama lebih dari satu dekade mengabdi, tentu saja banyak masalah yang pernah menimpanya dengan El Barca.

Yang paling fatal terjadi musim lalu ketika Barcelona dipecundangi Bayern Munchen 2-8 di Liga Champions berlanjut kehilangan gelar LaLiga Spanyol lawan Real Madrid. Berujung nirgelar, krisis ekonomi pun melanda imbas hutang 1,3 miliar euro (Rp22 triliun).

Niat La Pulga untuk hengkang sendiri hampir terjadi ketika pelatih klub saat ini, Ronald Koeman sudah menendang Luis Suarez. Jika saja tak punya klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun), ia bisa saja pindah ke Manchester City atau PSG tahun lalu.

Demi menahan ambisinya untuk hengkang dan khawatir tak punya pengganti sepadan pun buat Blaugrana mengangkat kembali Joan Laporta sebagai presiden. Punya catatan bagus periode 2003-2010 lalu, ia juga diharapkan bisa selamatkan klub dari kebangkrutan.

Hanya saja, ambisi Laporta untuk kekang Lionel Messi justru digagalkan oleh kubu merah biru itu sendiri. Alasannya? Sederhana, taji mereka di tingkat domestik dan pentas Eropa cenderung anjlok hingga sang kapten bisa membelot ke PSG.