Tak pelak, situasi itu membuat Silvio Escobar seperti melakukan pulang kampung. Madura menjadi rumah keduanya usai mengambil tantangan besar dengan keluar dari kompetisi di Paraguay pada pengujung 2013.

"Setiap kali bermain di Pamekasan melawan Madura United, saya masih banyak tahu jalan-jalan di sana," tutur striker berusia 34 tahun tersebut.

Status sebagai tim pertama di Indonesia itulah yang membuat Silvio Escobar menanam banyak kenangan di Pulau Garam. Kebetulan, Persepam MU yang dulu ia perkuat juga bermarkas di Pamekasan, meski bertanding di Stadion Gelora Bangkalan.

"Saya suka bersepeda di Pamekasan, meskipun senang juga berjalan kaki. Saya juga suka sate (makanan khas Madura)," tandas striker yang resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada awal 2020 itu.