Liga Champions

Kekalahan Man City di Final Liga Champions Akibat Guardiola Terlalu 'Lebay'

Minggu, 30 Mei 2021 10:11 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© Michael Regan/GettyImages
Apa yang membuat Manchester City menelan kekalahan atas Chelsea di final Liga Champions 2020/21? Mungkin jawabannya adalah strategi yang digunakan Pep Guardiola.
 Copyright: © Michael Regan/GettyImages
Apa yang membuat Manchester City menelan kekalahan atas Chelsea di final Liga Champions 2020/21? Mungkin jawabannya adalah strategi yang digunakan Pep Guardiola.
Blunder Lagi

Padahal dari 60 pertandingan yang dilakoni Man City musim ini, hanya sekali mereka mampu berman baik tanpa hadirnya Rodri dan Fernandinho di lini tengah, saat itu The Citizen menangkan 3-0 atas Olympiacos pada November 2020.

Ketidakhadiran gelandang bertahan di lini tengah Man City akhirnya membuat N'Golo Kante memiliki kebebasan sepenuhnya untuk melakukan kekacauan dalam membangun serangan dan mengobrak-abrik pertahanan The Sky Blue.

Pep Guardiola baru memasukkan gelandang bertahan, Fernandinho, ketika waktu permainan hanya tinggal 30 menit lagi. Keputusan pelatih 50 tahun itu memasukkan Gabriel Jesus untuk menggantikan Kevin De Bruyne yang mengalami cedera pun penuh dengan pertanyaan.

Pep Guardiola mengatakan bahwa dirinya akan merasa gagal jika tak bisa memmbawa Man City menjuarai Liga Champions, meskipun ia berhasil membawa timnya menjuarai Liga Inggris tiga kali dalam 4 tahun.

Memang, keputusan Guardiola patut dipertanyakan, tetapi ketika kemampuannya membawa Man City memenangkan 11 pertandingan dari 12 pertandingan untuk mencapai final Liga Champions 2020/21 sudah menunjukkan bahwa mereka berada di level tertinggi.