Thomas Tuchel: Eks Bartender yang Berhasil Menaklukan Eropa
“Saya akui saya membutuhkan uang tambahan dan melangkah ke sana (Bar). Dalam sehari, saya ke 10 hingga 12 Bar dan berkata ‘Apakah Anda membutuhkan bantuan?’. Ada sedikit kebanggaanku yang hancur di situ,” kenang Tuchel.
Meski harga dirinya sempat melorot, ia mengakui pengalamannya di Bar membuatnya mendapatkan banyak teman dan pelajaran penting, termasuk dalam komunikasi.
Kendati mendapat pekerjaan di Bar, Tuchel tetap tak bisa lepas dari sepak bola. Saat Ralf Rangnick menjadi pelatih Stuttgart, pelatih berusia 47 tahun tersebut ditunjuk untuk menukangi tim U-15.
Dari sana lah Tuchel memperdalam ilmu kepelatihannya yang telah ia pelajari. Apalagi, ia dekat dengan sosok Profesor sepak bola sekelas Rangnick.
Setelahnya, ia melatih Augsburg sebelum Mainz 05 meminangnya untuk menggantikan Jurgen Klopp yang berlabuh ke Borussia Dortmund.
Di Mainz 05, Tuchel menghabiskan waktu lima tahun sebelum lagi-lagi menjadi suksesor Klopp di Dortmund. Di sini lah ia meraih titel perdananya secara profesional dalam melatih.
Gelar pertama itu pun kian membuatnya bernafsu untuk mendapat gelar lainnya. Namun, nafsu tersebut membunuh kariernya pula sehingga kerap berkonfrontasi dengan petinggi klub, entah di Dortmund maupun PSG.
Kini bersama Chelsea, Tuchel mencoba tak mengulangi kesalahan tersebut. Bahkan, bersama The Blues dirinya mengaku dirinya menemukan kebahagiaan sepak bola seperti di Mainz 05.
Akankah perjalanan Thomas Tuchel dan Chelsea bertahan lama? Menarik disimak bagaimana kelanjutannya mengingat dirinya akan ditawari kontrak anyar hingga 2024.